Hiruk pikuk kegelisahan masyarakat akan kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraanya masih tersiar. Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara, PT Pertamina Patra Niaga berupaya meyakinkan masyarakat atas kualitas produknya.
Muh. Muchtasim, Jl. Bawakaraeng
Pada Sabtu Sore, sekira pukul 16.45 WITA, menjelang waktu berbuka puasa, ratusan kendaraan bermotor mengantre giliran mengisi tangki kendaraan. Silih berganti dispenser di SPBU 74.902.36 Jl Bawakaraeng, Kota Makassar mengalir berbagai jenis bahan bakar, mulai dari Pertalite hingga Pertamax.
Raut muka cemas tampak berbaris di lorong-lorong stasiun pengisian. Harap-harap bergegas kembali ke rumah berbuka bersama keluarga dengan kondisi kendaraan yang prima.
Tim gabungan dari Dinas ESDM Sulsel, PT Pertamina Patra Niaga, dan Hiswana Migas bertandang sore itu untuk melakukan uji sampel. Di tengah-tengah kerumunan pengendara, uji sampel BBM dilakukan.
Hiswana Migas atau Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas sendiri adalah organisasi kewirausahaan di bidang energi minyak dan gas. Organisasi ini merupakan mitra resmi Pertamina yang menjalankan unit-unit usaha Pertamina.
Secara terbuka stakeholder sektor bahan bakar ini memperlihatkan secara seksama perbedaan antar jenis bahan bakar melalui warnanya.
Paling pertama mengucur deras dari dispenser SPBU bensin berwarna merah terang dan bening memenuhi tabung ukur. Rupanya RON 98 yang banyak dikenal sebagai Pertamax Turbo.
Kemudian disusul RON 92 atau Pertamax yang warnanya biru tua. Terakhir, ada Pertalite atau RON 90 dengan warna hijau pekat.
Dari segi warna, ketiganya memiliki perbedaan yang mencolok. Tidak ada keraguan dalam membedakan ketiga jenis bahan bakar ini.
Pengendara motor maupun mobil diberi edukasi terkait warna BBM yang sesuai dengan kualitas. Pengendara melihat secara kasat mata uji sampel yang dilakukan pada setiap mesin dispenser di SPBU.
Pengecekan sampel BBM ini dilakukan untuk menjawab keraguan masyarakat atas dugaan BBM Oplosan yang terjadi beberapa tahun silam.
Untuk meyakinkan masyarakat, setiap SPBU kedepannya akan menaruh sampel jenis BBM tersebut di dekat dispenser pengisian. Masyarakat juga berhak menanyakan atau melihat langsung warna bahan bakar yang dimasukkan ke tangki kendaraan mereka.
“Dalam pengawasan kali ini dilakukan pengecekan terhadap kualitas dan kuantitas BBM yang keluar dari nozzle dispenser yang hasilnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” terang Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel, Andi Eka Prasetya, usai uji sampel, Sabtu, 8 Maret.
Sales Area Manager Retail Sulselbar PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Rainier Axel Gultom mengatakan, masyarakat bisa meminta setiap SPBU memperlihatkan sampel BBM sebelum melakukan pengisian. Setiap harinya, SPBU akan memasang sampel BBM tepat di samping POM Bensin.
Sehingga, masyarakat bisa memantau langsung kualitas BBM setiap hari. Tidak ada lagi keraguan atas produk yang disediakan Pertamina.
Kata Rainier, masyarakat punya hak memeriksa kualitas BBM yang akan digunakan untuk kendaraannya.
“Masyarakat punya hak bertanya produknya warna seperti apa, kelebihannya apa kepada operator kami. Secara visual bisa dilihat karena dipajang dekat dispenser,” seru Rainier.
Dengan menggandeng Hiswana Migas DPC I Makassar, Pemprov, dan Pertamina memeriksa kualitas dan kuantitas BBM, pemeriksaan masa tera, keakuratan takaran melalui pengecekan dispenser dan uji tera alat penyaluran (nozzle) di SPBU.
Pemerintah berupaya memastikan bahan BBM di SPBU sesuai spesifikasi yang ditetapkan pemerintah atas pengujian yang dilakukan.
Ketua Hiswana Migas DPC I Makassar, Chairul Aqmal menerangkan, Hiswana Migas menjual sesuai standar pertamina. Ia menegaskan selama ini minyak bensin yang beredar di Sulawesi Selatan tidak pernah dioplos, apalagi kualitasnya diturunkan.
“Kami jual RON 90 tetap 90, kemudian RON 92 tetap 92 tak ada yang dicampur-campur. Sampai saat ini kami sebagai bagian paling depan dalam penjualan BBM, tak ada keluhan soal pengendara yang mengeluhkan kendaraannya,” tandasnya. (uca)