Sumarni bukan hanya membangun bisnis, tetapi juga mengangkat harkat para petani gula aren. Dengan harga yang lebih baik bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. Petani yang dulunya hanya menjual dalam skala kecil kini memiliki kesempatan untuk berkembang.
“Kami ingin membangun ekosistem yang lebih kuat, dari hulu ke hilir. Sehingga petani tidak hanya sekadar menjual bahan baku, tapi juga bisa merasakan manfaat dari nilai tambah produk olahan,” ujarnya.
Baginya, gula aren bukan hanya soal rasa manis. Gula aren adalah simbol perjuangan, sejarah, dan harapan. Dari desa kecil di Bone hingga menembus pasar internasional, perjalanan gula aren Clemira terus mengalir, semanis dan sekuat tekad Sumarni. (*)