“Kita kerja sama dengan diaspora dari Australia dan Magaskar,” ujarnya.
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Unga memanfatkan media sosial untuk penjualan. Juga rajin ikut pameran dan bazar-bazar. Selain itu, ia membangun kolaborasi dengan rumah-rumah rajut, seniman, maupun desainer agar produk yang dihasilkan lebih inovatif
Ibu tiga anak ini mengaku untuk sampai di titik ini juga tidak terlepas dari pendampingan BRI. Ungatawwa Handmade bergabung di BRI berkisar tahun 2019. Unga mengaku banyak mendapat manfaat, ia dibantu dalam hal promosi dan pendampingan inkubasi.
“Pernah juga dibantu pendanaan, melalui KUR sampai Rp100 juta,” tambahnya.
Project Leader Rumah BUMN Makassar, Ayu Anisela mengatakan pihaknya selalu terbuka bagi UMKM yang ingin bergabung di Rumah BUMN BRI, namun siapa yang mau diikutkan program tetap melalui proses kurasi siapa yang layak. Salah satu programnya adalah melakukan pendampingan, melalui program Branch Inkubasi.
Program pendampingan ini dilakukan selama tiga bulan. “Dari kurikulumnya kita ramu sesuai hasil survei seperti materi apa dan yang dibutuhkan UMKM untuk tumbuhkan bisnisnya. Karena kita outputnya ada UMKM naik kelas, UMKM Go Digital dan UMKM Go Global,” jelasnya. (*)