English English Indonesian Indonesian
oleh

Kakanwil Ditjenpas Sulsel Keluarkan Instruksi Selama Bulan Ramadan, Ada Penguatan Pengamanan

FAJAR, MAKASSAR – Kakanwil Ditjenpas Sulsel, Rudy Fernando Sianturi mengeluarkan instruksi kepada seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan untuk meningkatkan pengamanan selama bulan ramadan.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor : PAS-259.PK.08.05 Tahun 2025, yang menekankan pentingnya stabilitas keamanan di Lapas dan Rutan selama bulan Ramadan.

Dia menegaskan, penguatan pengamanan tersebut memang harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pintu utama hingga blok hunian.

Salah satu langkah penting yang diterapkan adalah penambahan petugas keamanan dari unsur staf serta penjadwalan piket kontrol pejabat struktural yang berlangsung sejak salat tarawih hingga sahur.

“Keamanan adalah prioritas utama. Laksanakan deteksi dini, tingkatkan kewaspadaan, dan cegah potensi gangguan sekecil apapun. Setiap kejadian harus segera dilaporkan, jangan sampai pimpinan mengetahui dari pihak luar,” tegasnya.

Selain itu, pengaturan ibadah bagi warga binaan juga menjadi perhatian serius. Kakanwil meminta pengaturan jadwal salat tarawih hingga pukul 21.00 waktu setempat dan tadarus Al-Qur’an hingga pukul 22.00, dengan syarat warga binaan tersebut telah mendapat persetujuan dari Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).

“Pengawasan juga agar diperketat dengan menunjuk petugas yang kompeten untuk mengawasi jalannya ibadah di luar kamar hunian,” pesannya.

Selain itu, Ia menyebut menjelang Ramadan, razia dan penggeledahan di blok hunian agar lebih diintensifkan.

“Lakukan pemeriksaan yang ketat terhadap badan dan barang bawaan, baik petugas maupun pengunjung. Perketat pengawasan, termasuk di area brandgang yang kerap menjadi titik rawan penyelundupan barang terlarang atau pelarian,” tegasnya.

Selain pengamanan internal, Kakanwil juga menekankan pentingnya koordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) terkait.

Ia menekankan kolaborasi dengan TNI, Polri, Kejaksaan, dan Pengadilan agar diperkuat, terutama dalam mengantisipasi penahanan dan masa tahanan yang berakhir saat libur Lebaran.

“Jangan sampai ada warga binaan yang masa penahanannya sudah habis, tetapi belum ada perpanjangan dan baru diproses setelah libur Lebaran. Ini bisa memicu gangguan keamanan dan ketertiban,” ujarnya.

Di tengah keterbatasan anggaran, Rudy Fernando Sianturi juga menginstruksikan agar kebijakan efisiensi selama Ramadan disosialisasikan dengan baik kepada warga binaan.

Salah satunya terkait pengurangan porsi atau citarasa makanan (extra voeding) yang sebelumnya biasa diberikan saat Ramadan.

“Jelaskan kepada warga binaan mengenai penyesuaian anggaran. Jika tahun lalu ada kolak dengan rasa lebih enak, mungkin sekarang sedikit berbeda. Transparansi akan membantu menjaga situasi tetap kondusif,” katanya.

Kata Rudy, kiranya Kepala Lapas dan Rutan melakukan revisi anggaran untuk mensiasati pemberian layanan Ekstra Voeding yang maksimal terhadap warga binaan.

“Sebagai langkah antisipatif, mungkin bisa berkoordinasi dengan penyedia bahan makanan,” serunya. (wid)

News Feed