FAJAR, BOLOGNA–Sergio Conceicao sangat marah terhadap wasit saat Milan kalah dari Bologna, namun ia lebih marah lagi pada media.
Mantan pelatih FC Porto kehilangan kesabarannya seiring berjalannya waktu dalam wawancara dan mengecam reaksi media terhadap masa jabatannya di Milan, yang dimulai pada tanggal 30 Desember.
“Saya sadar bahwa setiap hari orang-orang membicarakan situasi saya di sini dan masa depan saya, seolah-olah saya baru saja diturunkan di sini, tetapi saya pernah berhadapan dengan lima klub Italia yang sangat besar, saya pernah berhadapan dengan pelatih seperti Sarri dan Pioli yang menangani tim-tim yang secara teori lebih lemah, tetapi saya selalu lolos melawan mereka, kecuali bersama Inter,” geram Conceicao di DAZN dikutip dari Football Italia.
“Saya melihat orang-orang membicarakan situasi saya, jadi biarkan saja mereka menyuruh saya pergi jika mereka mau. Saya tidak mau satu Euro lagi, jadi biarkan saya meyakinkan mereka,” lanjutnya.
Menurutnya, ia datang ke Milan karena dianggap pantas. Dan ia menganggap kritik terhadapnya tidak adil.
“Aku datang ke sini bukan tanpa alasan. Saya memenangi 13 trofi dan memainkan 100 pertandingan Liga Champions. Masih saja ada orang yang membicarakannya dan mengatakan hal-hal yang jahat, saya punya keluarga dan tetangga yang melihat apa yang terjadi, itu tidak adil. Maaf saya membocorkan sedikit hal, saya lebih suka berbicara tentang sepak bola,” tegasnya.
Situasinya telah banyak berubah sejak Conceicao memenangkan dua pertandingan pertamanya sebagai pelatih untuk mengangkat Piala Super Italia di Riyadh di mana ia menari di ruang ganti sambil membawa cerutu.