FAJAR, MAKASSAR—Erafone mengambil langkah proaktif dalam upaya pengelolaan limbah elektronik (e-waste) dengan menghadirkan Jaga Bumi.
Melalui inisiatif ini, erafone berkomitmen menyediakan fasilitas pengumpulan e-waste di Indonesia.Sampah elektronik yang kelak terkumpul di sejumlah titik drop box erafone akan didaur ulang melalui proses yang ramah lingkungan.
Gerakan Jaga Bumi ini menjadi solusi aman bagi masyarakat yang ingin membuang perangkat elektroniknya.
Head of CSR Erajaya Grup, Rezza Lazuardi Pramata menjelaskan, pihaknya tak bekerja sendiri dalam melakukan daur ulang e-waste.
“Kami menunjuk mitra-mitra yang kompeten untuk mengelola limbah elektronik. Mereka akan melaporkan kembali progress daur ulang yang dilakukan,” katanya di dalam konferensi pers erafone Jaga Bumi bertajuk Sadar akan Limbah Elektronik, di Jakarta, Kamis 27 Februari 2025.
Ia pun mengutarakan, pada tahap awal akan hadir 10 drop box di 10 gerai erafone yang tersebar di DKI Jakarta. Sepanjang tahun ini, erafone berencana menghadirkan sekitar 25 – 50 drop box di lima wilayah kerjanya.Perhatian serius erafone terhadap isu e-waste melalui Jaga Bumi, diharapkan memantik kesadaran, perhatian, dan hadirnya era baru pengelolaan limbah elektronik.
Pasalnya, sampahkategori ini sangat berisiko mencemari lingkungan jika tidak dikelola baik lantaran mengandung bahan berbahaya, seperti timbal dan merkuri.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dikutip Waste4Change diketahui, Indonesia menghasilkan 2 juta ton sampah elektronik setiap tahun. Tapi yang bisa dikelola secara baik melalui sistem daur ulang resmi baru sekitar 17,4 persen.