English English Indonesian Indonesian
oleh

Jaksa Masuk Sekolah di SMAN 12 Bone: Perangi Narkoba, Selamatkan Generasi Muda

Dalam pemaparannya, Andi Hairil Akhmad menyoroti bahaya narkotika dan dampaknya, baik dari segi kesehatan maupun hukum.

“Narkoba bukan sekadar merusak tubuh, tetapi juga masa depan. Banyak remaja yang terjerumus menjadi pengguna, bahkan pengedar, karena kurangnya pemahaman akan risikonya. Hukum kita tegas: bagi pengguna, pengedar, dan kurir, ada sanksi berat menanti,” jelasnya.

Selain itu, materi Kenakalan Remaja membahas posisi anak dalam hukum pidana, dampaknya terhadap masa depan bangsa, serta mekanisme Sistem Peradilan Pidana Anak (SPPA).

Kecamatan Sibulue dipilih sebagai lokasi penyuluhan karena tingginya kasus narkotika di wilayah ini. Bahkan, berdasarkan data UPT SMAN 12 Bone, seorang siswa sekolah tersebut telah terjerat kasus narkoba jenis sabu dan kini menjalani proses hukum. Hal ini semakin memperkuat urgensi sosialisasi semacam ini.

Antusiasme para siswa terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan kepada narasumber. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan agar semakin banyak pelajar yang sadar akan bahaya narkoba dan pentingnya hukum dalam kehidupan sehari-hari.

“Kami jadi lebih paham bahwa narkoba itu tidak hanya merusak tubuh, tetapi juga bisa menghancurkan masa depan. Sekarang kami tahu betapa pentingnya menjauhi narkoba dan mengajak teman-teman untuk tidak tergoda,” kata salah satu siswa yang hadir.

Melalui program Jaksa Masuk Sekolah ini, Kejaksaan Negeri Bone berharap para pelajar SMAN 12 Bone dapat menjadi agen perubahan dengan menyebarkan pemahaman tentang hukum kepada teman-teman dan keluarga mereka.

News Feed