“Jangan hanya berhenti di sini. Teruslah membaca, memahami, dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan kalian,” pesannya.
Ketua panitia kegiatan, Inong Tahuayo, menjelaskan, bahwa setiap siswa yang mengikuti Khatmul Quran telah melewati beberapa tahap seleksi ketat. Sebelum tampil dalam ujian terbuka ini, mereka harus lulus munaqasyah atau ujian tertutup yang dilakukan oleh guru internal sekolah.
“Ada dua tahap munaqasyah sebelum mereka bisa mengikuti ujian ini. Jadi, mereka benar-benar sudah siap,” jelasnya.
Di sela-sela acara, suasana semakin syahdu saat beberapa siswa terbaik membacakan ayat-ayat suci dengan penuh penghayatan. Lantunan suara mereka menggema di seluruh ruangan, menciptakan atmosfer yang mendalam dan menyentuh hati setiap orang yang hadir.
Selain prosesi ujian, acara ini juga diisi dengan sesi motivasi dari para pengajar dan trainer UMMI Foundation. Mereka mengingatkan pentingnya menjaga hafalan dan pemahaman Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Acara Khatmul Quran ini bukan sekadar seremoni tahunan, tetapi juga bukti nyata bagaimana pendidikan berbasis Al-Qur’an dapat membentuk karakter siswa yang lebih baik.
Dengan bekal ilmu agama yang kuat, mereka diharapkan tumbuh menjadi generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga berakhlak mulia dan siap menghadapi tantangan di masa depan. (wis)