English English Indonesian Indonesian
oleh

Pemimpin Oposisi Israel Salahkan Netanyahu setelah Hamas Tunda Pembebasan Sandera

FAJAR, YERUSALEM–Pemimpin oposisi Israel Yair Lapid pada hari Selasa menuding Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bertanggung jawab atas penundaan pembebasan tawanan dari Jalur Gaza.

Pada hari Senin, kelompok perlawanan Palestina Hamas mengatakan bahwa mereka akan menunda pembebasan sandera berikutnya sebagai tanggapan atas “pelanggaran” Israel terhadap gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan.

“Posisi Hamas muncul sebagai tanggapan terhadap Netanyahu, yang terus-menerus mengatakan bahwa dia tidak ingin beralih ke fase perjanjian berikutnya,” kata Lapid kepada radio lokal 103FM dikutip Anadolu.

Negosiasi tahap kedua dijadwalkan dimulai minggu lalu, tetapi Netanyahu menolak mengirim negosiatornya ke Qatar hingga ia bertemu dengan Presiden AS Donald Trump.

Menurut harian Israel Yedioth Ahronot, Netanyahu dan Trump menyetujui pedoman tahap kedua kesepakatan Gaza, termasuk pengusiran pimpinan Hamas dari Gaza, pembubaran sayap bersenjata kelompok itu, dan pembebasan semua tawanan dari Gaza.

Kabinet keamanan Israel akan bertemu pada hari Selasa untuk membahas nasib perjanjian gencatan senjata Gaza dengan Hamas.

Lapid menyerukan “pertukaran tahanan satu tahap” alih-alih “dosis kecil”, memperingatkan bahwa metode saat ini “berarti membunuh para sandera.”

“Netanyahu dan pemerintahannya berupaya menggagalkan perjanjian itu untuk menghemat waktu,” kata pemimpin oposisi itu.

Israel memperkirakan bahwa 76 warga Israel masih ditahan di Gaza, tetapi tidak tahu berapa banyak dari mereka yang masih hidup atau mati. Namun, negara itu menahan lebih dari 10.000 warga Palestina di penjara-penjaranya di tengah laporan penyiksaan, pelanggaran, dan kelalaian medis.

News Feed