FAJAR, MAROS— Hujan disertai angin kencang yang terjadi di Kabupaten Maros menyebabkan 14 pohon tumbang di Kabupaten Maros, Minggu, 9 Februari 2025.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Towadeng Pananrang mengatakan berdasarkan data sementara ada 14 titik aduan pohon tumbang hari ini. “Jadi pada hari ini, Minggu, 9 Februari. Telah terjadi bencana pohon tumbang di 14 titik aduan di Kabupaten Maros. Yang sudah kita evakuasi sudah ada 13 pohon,”katanya.
Dia menyebut pohon tumbang ini tersebar di delapan kecamatan, yakni di Kecamatan Bontoa, Lau, Turikale, Mandai, Tanralili, Simbang, Maros Baru, dan Moncongloe. “Maros Baru tiga pohon, Turikale dua, Lau empat, Mandai dua dan masing-masing di Kecamatan Bontoa, Simbang, Tanralili, serta Moncongloe satu pohon tumbang,” jelas mantan Sekwan Maros ini.
Tak hanya tumbang, namun dibeberapa kecamatan ada pohon tumbang mengenai rumah warga. “Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Hanya saja rumah yang tertimpa pohon ada yang mengenai dinding rumah warga, ada pula yang mengenai bagian dapur,” ungkap mantan Kadis Kopurindag Maros ini.
Dia mengatakan jika personel BPBD sudah turun melakukan proses evakuasi pohon tumbang sejak pagi tadi. Selain pohon tumbang, angin kencang juga menyebabkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan dibeberapa kecamatan
“Data sementara, untuk jumlah rumah warga yang terkena angin kencang ada 17 unit yang tersebar di tiga kecamatan,” katanya.
Masing-masing kata dia, tiga unit di Kecamatan Bontoa, dua unit di Kecamatan Maros Baru dan 17 unit rumah di Marusu yang rusak akibat angin kencang. “Jadi laporan sementara itu yang paling banyak rumah warga yang terdampak ada 17 unit rumah,” ungkapnya.
Dia juga mengimbau bagi warga Maros untuk senantiasa waspada. “Kita imbau untuk masyarakat bisa lebih waspada. Karena berdasakan prakiraan BMKG, satu dua hari ini intensitas hujan masih memungkinkan terjadi antara sedang sampai lebat dan bisa berdampak meluapnya air di Sungai Maros,” ungkapnya.
Terutama di daerah pemukiman yang dekat dengan sungai dan langganan banjir. “Kita juga minta agar warga yang akan beraktivitas di luar rumah untuk senantiasa berhati-hati, apalagi saat turun hujan disertai angin kencang. Sebaiknya berteduh di tempat yang aman dan hindari berteduh di bawah pohon,” pesannya.
Dia juga mengatakan apalagi dibeberapa titik seperti Kecamatan Lau dan Bontoa belum dilakukan pemangkasan pohon. “Untuk Jalan Poros di sepanjang Kecamatan Turikale sampai perbatasan Mandai sudah kita pangkas,” tutupnya.
Sementara itu Camat Marusu, Syamsul mengatakan ada puluhan rumah milik warganya yang mengalami kerusakan usai diterjang angin kencang. “Ada 22 rumah yang terdampak di dua desa di Kecamatan Marusu,” katanya.
Dimana kata dia, dua unit rumah yang mengalami kerusakan berada di Dusun Pampangan Desa A’bulosibatang dan 20 rumah di Desa Pa’bentengang. “Itu data sementara, yang paling banyak ini di Desa Pa’bentengang ada 20 rumah. Karena memang dekat dengan pesisir. Dan dua rumah di Desa A’bulosibatang,” pungkasnya. (rin)