Israel menciptakan koridor tersebut pada awal perangnya di Gaza. Ini adalah zona militer tertutup yang membentang dari perbatasan Israel dengan Gaza hingga Laut Mediterania dan lebarnya sekitar 6 km (3,7 mil). Sebuah peta menunjukkan Gaza dengan area berwarna oranye yang menunjukkan tanah yang direbut oleh Israel dan garis merah berlabel Netazarim
Koridor tersebut dinamai Netzarim, pemukiman Israel terakhir yang ditutup di Gaza pada tahun 2005, di bawah rencana Perdana Menteri Israel saat itu Ariel Sharon untuk penarikan Israel dari Gaza.
Melaporkan dari Doha, Qatar, Stefanie Dekker dari Al Jazeera mengatakan koridor tersebut merupakan langkah militer Israel yang strategis – memberinya akses, kendali, dan pengawasan.
“Bagi warga Palestina, ini adalah perampasan tanah lagi – koridor yang penuh sesak, serangan, dan kematian. Tentara Israel dituduh menembak dan membunuh tanpa pandang bulu siapa pun yang berani mendekat,” katanya.
“Media Israel mengutip pernyataan tentara yang mengatakan bahwa mereka merasa penarikan diri adalah sebuah kegagalan – meninggalkan koridor yang telah menjadi simbol kekuatan, kendali, dan kemenangan mereka,” tambahnya. (amr)