English English Indonesian Indonesian
oleh

Musik Disko, Penyiksaan, dan Kelaparan yang Dialami Tahanan Palestina di Penjara Israel

FAJAR, RAMALAH–Warga Palestina dari Gaza yang ditahan di penjara Israel menghadapi penganiayaan berat, termasuk penyiksaan dan penghinaan, kata dua kelompok hak asasi manusia.

Temuan tersebut didasarkan pada laporan dari tahanan yang dikunjungi oleh pengacara, menurut pernyataan bersama oleh Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina.

Dikutip dari Anadolu, tahanan yang ditahan di kamp penahanan Sde Teiman yang terkenal di gurun Negev di Israel selatan bersama dengan mereka yang berada di Penjara Negev di Israel selatan, Kamp Naftali di Israel utara, dan Kamp Anatot di Yerusalem yang diduduki menggambarkan berbagai bentuk penyiksaan dan pelecehan selama penahanan dan interogasi.

Pengacara mengatakan kondisi saat 11 tahanan dibawa ke pertemuan mencerminkan tingkat penghinaan yang mereka alami, khususnya pembelengguan terus-menerus pada anggota tubuh mereka.

Seorang tahanan di Sde Teiman yang diidentifikasi sebagai “R” menceritakan bahwa ia menjadi sasaran “metode disko”, yaitu musik keras yang diputar terus-menerus selama dua hari. Tahanan lain, “M.M.,” menceritakan bahwa ia dipukuli dengan senapan selama penangkapannya, yang mengakibatkan tulang rusuknya patah. Tiga bulan kemudian, ia mengatakan bahwa ia masih menderita nyeri dada.

Menurutnya, empat tahanan harus berbagi satu batang sabun kecil, pakaian dalam diganti setiap dua minggu sekali, dan pakaian hanya diganti sebulan sekali. Selain itu, 55 tahanan hanya menerima tiga lembar tisu secara total, jumlah yang menurut mereka sama sekali tidak memadai.

News Feed