English English Indonesian Indonesian
oleh

Banjir Malangke Luwu Utara Lumpuhkan Perekonomian

FAJAR, MASAMBA – Banjir yang melanda Kecamatan Malangke, Kabupaten Luwu Utara, semakin meresahkan warga. Aktivitas pertanian, perkebunan, hingga pertambakan lumpuh total akibat volume air yang terus bertambah. Warga pun semakin frustrasi karena perekonomian mereka terhenti.

Seorang warga terdampak banjir, Irfan, mengatakan bahwa kondisi ini telah berlangsung lebih dari satu tahun, membuat masyarakat kehilangan penghasilan.

“Perekonomian masyarakat lumpuh total. Sudah lebih dari satu tahun mereka tidak mendapatkan penghasilan,” ungkap Irfan kepada FAJAR, Jumat 31 Januari 2025.

Ia menambahkan bahwa banjir mulai terjadi sejak November 2023, dengan puncaknya pada Februari 2024. Sejumlah desa terdampak antara lain Desa Mario (Dusun Salo Toara), Desa Pute Mata, Desa Pettalandung, Desa Giri Kusuma Pattimang, Desa Tolada, Desa Malangke, Desa Benteng, Desa Tingkara, dan Desa Baku-baku. Akibatnya, lahan perkebunan dan persawahan warga terendam banjir.

“Kami mendapat informasi bahwa pemerintah pusat telah menganggarkan Rp41 miliar untuk penutupan tanggul sungai yang jebol. Kami berharap Balai Besar Wilayah Sungai Sulawesi Selatan menggunakan dana tersebut sesuai porsinya,” tambahnya.

Menurutnya, anggaran tersebut terlalu besar jika hanya digunakan untuk menutup satu titik tanggul yang jebol, kecuali sebagian anggaran juga digunakan untuk normalisasi sungai.

“Harapan kami adalah segera dilakukan penutupan tanggul yang jebol agar masyarakat bisa kembali beraktivitas seperti biasa, khususnya para petani, siswa, dan guru yang sangat terganggu dalam proses belajar mengajar. Akses jalan menuju sekolah tidak bisa dilalui karena terendam air dengan kedalaman mencapai satu meter,” jelasnya.

News Feed