Rusia dan China merupakan dua musuh utama barat, terutama Amerika. “Kemesraaan” Indonesia atas kedua negara itu, dibuktikan dengan bergabung ke BRICS, berpotensi membuat Paman Sam mengubah kebijakan luar negerinya atas Indonesia.
Akan tetapi, bagi India, ini menjadi market global baru yang memanjang di Pasifik. Ini juga makin mempeluas akses negara-negara non G7, yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika (plus Uni Eropa).
“BRICS sesungguhnya mewakili banyak geopolitik,” sambung Jaishankar. Alasannya, selama ini banyak negara yang memiliki banyak komoditas, namun tidak membuka pasar ke negara lain, selain terbatas. Pembukaan aliansi baru justru akan mengatasi hambatan kawasan.
Kerangka Kerja
Amitabh Kant selaku penanggung jawab delegasi India untuk KTT G20 menegaskan perang penting Indonesia sehingga menjadi salah satu negara yang paling sering menjadi tamu kehormatan pada Hari Republik India. Presiden pertama RI Soekarno yang paling awal menerima kehormatan itu.
“Kami memang sangat dekat dengan Indonesia. Kita ingin mendemostrasikan kesuksesan bersama,” urai Amitabh Kant.
India merupakan tuan rumah KTT G20 2023, yang pada tahun sebelumnya dilaksanakan di Bali, 2022. Dia turut menegaskan perlunya aliansi baru untuk memperluas dukungan dan jangkaua pasar, plus kerja sama positif.
“Kawasan selatan (Pasifik) mengakumulasikan agenda inklusif (keterbukaan),” kata Amitabh kant. Termasuk mengajak Afrika Selatan masuk ke dalam aliansi itu untuk membuka keran keterbatasan akses selama ini.