Untuk segmen bisnis, Telkom memperkuat B2B ICT Services dengan meningkatkan kapabilitas dalam solusi digital, seperti penerapan teknologi berbasis AI dan cloud computing.
Sedangkan melalui pilar New Play, perusahaan menjajaki peluang baru dalam model bisnis digital, memastikan portofolio bisnis tetap relevan di era teknologi yang berkembang pesat.
Namun, Sabri tidak menampik bahwa tantangan utama juga membayangi Telkom di tahun 2025. Menurutnya, tren global yang terus berubah, termasuk meningkatnya adopsi teknologi baru, serta persaingan ketat di pasar domestik, menjadi fokus perhatian perusahaan.
“Kami menyadari bahwa dinamika industri memerlukan langkah strategis yang tidak hanya reaktif, tetapi juga proaktif. Karena itu, implementasi 5 Bold Moves dan empat pilar bisnis baru menjadi kunci kami dalam menghadapi berbagai tantangan ini,” paparnya.
Salah satu tantangan yang dihadapi Telkom adalah menjaga pertumbuhan bisnis di tengah fluktuasi pasar global dan domestik.
Untuk mengatasinya, perusahaan terus melakukan optimalisasi aset, memperkuat market share, dan meningkatkan efisiensi operasional.
“Dengan fokus pada inovasi, kolaborasi strategis, dan pengembangan kapabilitas digital, kami percaya tantangan tersebut dapat diatasi dengan baik,” ujar Sabri.
Selain itu, Telkom juga membuka peluang kerja sama dengan berbagai mitra strategis, baik di dalam maupun luar negeri. Kolaborasi ini dilakukan untuk menghadirkan solusi digital yang inovatif dan relevan bagi konsumen dan mitra bisnis.