Penilaian Solissa, leadership Sultan Bachtiar Najamuddin memainkan peran kunci dalam membangun citra lembaga yang selama ini dinilai kurang optimal.
“Selain kerja-kerja anggota yang menyentuh aspirasi masyarakat paling bawah, faktor leadership Sultan Bachtiar Najamuddin dalam memimpin DPD memiliki konstribusi cukup besar terhadap citra DPD,” akuinya.
Sultan Bachtiar Najamuddin, lanjut Solissa, memiliki kemampuan luar biasa dalam membangun komunikasi politik lintas institusi, baik legislatif maupun eksekutif.
“Kemampuan Sultan Bachtiar dalam membangun komunikasi politik lintas institusi, legislatif maupun eksekutif, menjadi faktor tambahan bagi masyarakat dalam melihat positioning DPD yang semakin strategis dalam memperjuangkan aspirasi rakyat di semua tingkatan,” ungkapnya.
Ia juga memuji upaya DPD dalam memperjuangkan aspirasi daerah dan rakyat, meskipun kewenangan yang dimiliki lembaga ini terbilang terbatas dalam konteks hukum ketatanegaraan.
“Sebagai lembaga yang merepresentasi langsung daerah, saya melihat peran-peran DPD sudah mulai membaik dibandingkan sebelumnya. Sekalipun kewenangannya terbatas dalam hukum ketatanegaraan kita, tapi langkah progresif DPD mampu mempressure legislatif dan eksekutif agar mau mengakomodir aspirasi rakyat yang disuarakan oleh DPD,” jelasnya.
Solissa menekankan bahwa citra positif yang telah dicapai DPD harus terus dipertahankan melalui kerja politik yang strategis dan terukur.
“Citra positif ini harus terus dijaga dengan menunjukkan kerja-kerja politik yang strategis dan terukur. DPD harus menjadi front line dalam memperjuangkan aspirasi daerah dan rakyat secara keseluruhan. Dan ini harus dilakukan secara konsisten oleh Bachtiar Najamuddin dan kawan-kawannya di DPD,” pungkasnya.