Oleh: drg. Afdalia Annisa, Sp.Perio (Dokter Gigi Spesialis Periodontia RSKDGM Sulsel)
Tahukah Anda bahwa kesehatan gigi dan gusi yang tampak sepele bisa menjadi awal dari masalah serius bagi tubuh?
Periodontitis, sebuah penyakit inflamasi kronis pada gusi dan jaringan di sekitarnya, adalah salah satu masalah kesehatan global yang mempengaruhi hampir 10 persen populasi dunia.
Di Indonesia sendiri, angka prevalensinya sangat tinggi, mencapai 74,1 persen menurut data Riskesdas 2018.
Penyakit ini sering kali hadir tanpa gejala yang menyakitkan, sehingga banyak orang baru menyadari keberadaannya ketika kerusakan gigi dan gusi sudah parah.
Akibatnya, gigi bisa goyang, bahkan tanggal. Dalam beberapa kasus, periodontitis juga dapat memicu abses gigi yang menyakitkan.
Penyebab dan Risiko Sistemik
Penyebab utama periodontitis adalah akumulasi bakteri pada plak subgingiva. Ini memicu peradangan yang menyebabkan poket periodontal, perdarahan gusi, serta kerusakan tulang alveolar yang terlihat melalui pemeriksaan radiografis.
Yang lebih mengkhawatirkan, periodontitis memiliki kaitan erat dengan berbagai penyakit sistemik, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan hipertensi.
Bagi penderita diabetes, risiko terkena periodontitis meningkat hingga tiga kali lipat, terutama jika kontrol gula darah tidak optimal. Poket periodontal menjadi “rumah” bagi bakteri patogen yang dapat memasuki aliran darah dan memicu peradangan sistemik.
Kenali Gejala dan Lakukan Perawatan
Gejala periodontitis meliputi:
Gusi bengkak dan berwarna merah gelap
Gusi mudah berdarah
Nafas tidak sedap
Gigi terasa memanjang, goyang, atau bahkan tanggal