FAJAR, MAKASSAR-Universitas Hasanuddin bersama Pemerintah Kota Makassar dan Pemerintah Kota Maniwa, Jepang, mempererat kerja sama dalam mewujudkan lingkungan rendah emisi karbon (low carbon city) Kota Makassar. Komitmen ini diwujudkan melalui lokakarya internasional bertajuk “The 1st International Workshop of City-to-City Collaboration Project Toward Decarbonized Society Between Makassar City and Maniwa City”. Kegiatan berlangsung mulai pukul 10.30 Wita, di Ballroom Unhas Hotel, Selasa (21/01).
Hadir dalam kegiatan Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., Walikota Makassar yang diwakilkan oleh asisten 2, Walikota Maniwa Jepang (Mr. Oota Noboru), dan Wakil Walikota Maniwa Jepang (Mr. Atsuya Ito), beserta para peserta yang berasal dari pemkot makassar, delegasi Maniwa Jepang hingga para mahasiswa Unhas.
Mengawali kegiatan, Asisten 2 Pemkot Makassar, Faturahim menyampaikan ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat, khususnya Pemerintah Kota Maniwa, Universitas Hasanuddin, serta seluruh mitra. Menurutnya, kegiatan lokakarya merupakan bagian dari komitmen bersama dalam menciptakan masyarakat rendah karbon melalui inovasi berkelanjutan.
Lebih lanjut, Faturahim menambahkan kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi lintas negara untuk menghadirkan solusi global terhadap isu lingkungan. Dirinya menuturkan, banyak hal yang dapat dipelajari dari pengalaman Kota Maniwa, seperti pengelolaan sampah menjadi pupuk dan berbagai upaya strategis Kota Maniwa yang bisa menjadi inspirasi bagi Kota Makassar dalam mengadopsi langkah-langkah strategis menuju masyarakat rendah karbon.
“Secara berkelanjutan, Pemkot Makassar terus mendukung upaya lingkungan rendah karbon, meskipun belum sempurnah dan masih dalam bentuk tindakan kecil. Melalui kegiatan ini, kami mengharapkan dapat memperoleh wawasan dan ide baru untuk diterapkan di Kota Makassar,” jelas Fatur.
Pada kesempatan yang sama, Mr. Oota Noboru dalam sambutannya melalui zoom menyampaikan rasa senang dan apresiasi tinggi atas kerjasama yang dibangun antara Pemerintah Kota Makassar dan Unhas. Dalam sambutannya, Mr Oota banyak memberikan gambaran tentang berbagai inovasi yang dilakukan untuk mendukung penerapan zero carbon city.
Kegiatan resmi dibuka oleh Rektor Unhas, Prof JJ. Dalam sambutannya, Prof JJ menyampaikan ungkapan rasa senang atas kolaborasi triple helix yang dilakukan. Menurutnya, ini merupakan satu kesatuan untuk mendorong terciptanya misi Decarbonized Society, yang kemudian dikembangkan menjadi skala yang lebih besar.
Lebih lanjut, Prof JJ menuturkan Unhas terus berkomitmen mendukung konsep lingkungan berkelanjutan. Sebagai perguruan tinggi, Unhas telah mencanangkan visi untuk menjadi kampus karbon netral pada tahun 2045, lebih awal dibandingkan target nasional Indonesia. Sebagai langkah nyata, Unhas sebagai hutan kota di Makassar dan mengelola hutan pendidikan di Maros.
Upaya ini tidak hanya menjadi bagian dari kontribusi dalam mendukung lingkungan berkelanjutan, tetapi menjadi wadah pendidikan dan penelitian berbasis lingkungan. Setelah sambutan, kemudian dilanjutkan dengan paparan materi dari para narasumber.(*)