Oleh : Idham Ama
HARIAN FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Banyak pengalaman bersama beliau selama bekerja sebagai Fotografer di Harian FAJAR, media yang didirikannya.
Beberapa kunjungan kerja ke daerah, beliau meminta langsung ke redaksi agar saya yang ikut menemaninya. Salah satunya, bersama Pak JK (wakil presiden kala itu) ke Palu, Sulawesi Tengah mengunjungi hunian sementara korban gempa dan tsunami.
Pernah juga mendampingi beliau ke Selayar dalam rangka menghadiri ulang tahun kabupaten tersebut bersama Almarhum Bapak Rapsel Ali. Ada juga kenangan yang masih teringat jelas, saat itu beliau akan berkunjung ke Sidrap kampung halamannya.
Saya diminta untuk datang ke kediaman beliau, di Jalan Kapten Pierre Tendean Makassar sebelum salat subuh. Karena saya belajar dari kedisiplinan beliau ketika merencanakan rapat di kantor, bisa dikata beliau tidak pernah datang terlambat. Maka saya memutuskan salat subuh di masjid dekat kediaman beliau.
Tapi sampai matahari terbit, beliau belum juga keluar dari kamar. Pak Maliang (sopir Alwi Hamu) yang sehari-hari bersama tahu betul jika Pak Alwi sudah ada janji, pasti akan on time. Ternyata beliau tertidur setelah salat subuh. Alhasil, jam 8 pagi beliau baru keluar dari kamar.
“Eh Anuuu.. (sapaan akrab beliau ke semua karyawan Fajar) jadi bagaimana ini? Kita berangkat ke Sidrap atau ke car free day Boulevard saja jalan-jalan)”, kata beliau sambil memperbaiki posisi rambutnya yang selalu rapi. “Iye, kita ji Pak”, jawabku singkat.
Maka saat itu jadilah kami ke car free day makan nasi kuning. Agenda ke Sidrap Batal. Selamat Jalan Bapak HM Alwi Hamu. Saya bersaksi bapak orang yang sangat baik dan menghargai siapa pun. (*)