FAJAR, MAKASSAR –Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, La Tinro La Tunrung, menyatakan komitmennya untuk mengawal permintaan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Jamaluddin Jompa, terkait pendirian museum budaya di Unhas.
Upaya Unhas ini bertujuan menjadikan kampus sebagai episentrum budaya dengan membangun museum modern yang akan menampilkan artefak dan ekspresi budaya Sulawesi Selatan, termasuk yang ditemukan di situs purbakala Leang-Leang, Maros. Museum ini dirancang sebagai sarana pendidikan dan promosi kekayaan budaya untuk membentuk karakter bangsa. Dengan memperkenalkan kembali akar budaya yang kuat, Unhas berharap dapat membantu generasi muda menemukan dan memperkokoh identitas keindonesiaan mereka.
Pernyataan tersebut disampaikan La Tinro saat mendampingi Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dalam dialog bersama civitas akademika dan mahasiswa Unhas pada acara bertema “Pemertahanan Kebudayaan dalam Era Globalisasi”, yang berlangsung di Ruang Senat Unhas, Rabu, 16 Januari.
Mantan Bupati Enrekang dua periode yang kini di Komisi X menyatakan komitmen tersebut. “Saya kira sangat bagus dengan apa yang disampaikan Rektor Unhas, terkait masalah museum. Sebagai anggota Komisi X harus berusaha sebaik mungkin untuk mendorong kehadiran museum di sini,” jelasnya.
Menteri Fadli Zon turut menyampaikan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, dalam upaya memajukan kebudayaan. “Warisan budaya Sulawesi Selatan sangat kaya, baik yang bersifat tangible maupun intangible,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti beberapa jejak peradaban penting, seperti Taman Arkeologi Leang-Leang dan Leang Karampuang, yang menurut penelitian arkeologis menggunakan metode uranium series merupakan situs tertua. Situs-situs ini membutuhkan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan lebih lanjut.
“Kami berharap Unhas, sebagai perguruan tinggi PTNBH di Indonesia Timur, yang memiliki jumlah mahasiswa sangat besar dan telah berperan aktif dalam pelestarian warisan budaya, terus berkontribusi melalui penelitian-penelitian dan penjagaan situs-situs budaya,” harapnya. (uni/*)