“Ini sulit untuk dihadapi, tetapi kita akan menghadapi pertandingan besar. Kita harus berjuang keras, bersatu, dan terus bekerja keras. Sekarang saatnya menatap pertandingan berikutnya dan memenangkannya,” ujarnya.
Mikel Arteta sementara itu mencoba mengurangi tekanan anak asuhnya. Ia menegaskan bahwa hasil buruk mereka di dua laga terakhir lebih karena ketidakberuntungan saja.
“Apa yang dihasilkan tim ini setiap tiga hari adalah luar biasa terlepas dari apa yang terjadi. Apa yang bisa kami lakukan lebih baik? Mari kita coba melakukannya,” kata Arteta di situs Arsenal.
Sang pelatih menekankan, terlepas dari hasil mereka sebelumnya, derbi London Utara akan selalu menjadi tantangan berbeda. “Itu mengasyikkan dan kami menantikan untuk memainkan pertandingan terbesar musim ini,” tandasnya.
Di kubu Spurs, kemenangan 1-0 atas Liverpool di semifinal Carabao Cup yang disusul keunggulan 3-0 atas Tamworth di Piala FA memberi mereka kepercayaan diri lebih bagus. Tapi penampilan mereka jelas tidak bisa diabaikan pelatih Ange Postecoglou.
Menghadapi Tamworth dari kasta yang jauh di bawah mereka, Spurs harus menunggu hingga menit ke-101 untuk mencetak gol pembuka. Bahkan, mereka butuh gol bunuh diri untuk memecah kebuntuan.
Meski begitu, Postecoglou menyatakan ia sama sekali tidak mencemaskan performa timnya. “Saya pikir sebagian besar pemain tetap tenang, tidak frustrasi. Saya pikir anak-anak menanganinya dengan sangat baik,” kata Postecoglou di situs Spurs.
Menurutnya, mereka harus berjuang keras karena kondisi lapangan. “Anak-anak merasa sangat sulit untuk menggerakkan bola dengan cepat, seperti yang kami inginkan. Itu memperlambat permainan yang tidak sesuai dengan cara kami ingin bermain,” jelasnya.