FAJAR, MAKASSAR — Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulselbar, Darwisman, menyatakan bahwa Sulsel memiliki potensi besar untuk mengembangkan budidaya nanas madu. Salah satu daerah yang menjadi fokus pengembangan adalah Kabupaten Barru, dengan luas lahan sekitar 3.000 hektare.
“Budidaya nanas madu telah kami mulai di Desa Jangan-Jangan, Barru, sejak 22 Maret 2024. Saat ini, sekitar 150 hektare lahan sudah dikelola,” ujar Darwisman, Senin, 23 Desember 2024.
Melalui kolaborasi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Barru, OJK berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan budidaya nanas madu, seperti keberhasilan budi daya pisang cavendish sebelumnya.
Darwisman menambahkan, selain memperkuat ekosistem bisnis dari hulu ke hilir, OJK juga fokus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi petani. Edukasi keuangan telah dilakukan sejak 26 Juli 2024 di Desa Jangan-jangan, Barru, guna memastikan para petani memiliki pemahaman yang baik tentang akses keuangan untuk mendukung usaha mereka.
“Kami melihat produktivitas nanas madu cukup tinggi dan berpotensi menembus pasar ritel modern, asalkan ekosistem bisnisnya tertata dengan baik, termasuk kepastian pasar,” jelasnya.
Sebelum pengembangan di Barru, budi daya nanas madu lebih dahulu dimulai di Desa Palippu, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo. Program ini diresmikan oleh Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, pada Januari 2024 dan menjadikan Palippu sebagai desa percontohan untuk pengembangan nanas madu di Sulawesi Selatan.