“Ruang terbuka saat ini belum memenuhi standar untuk kegiatan MICE. Kota Makassar membutuhkan fasilitas yang dirancang khusus untuk menarik event nasional dan internasional, baik dalam sektor olahraga, pariwisata, musik, budaya, maupun konferensi,” ujarnya.
Ia juga mendorong pengadaan acara reguler berbasis lokal, seperti pameran nasional-internasional, festival budaya, dan kegiatan berbasis pariwisata, untuk meningkatkan daya tarik Makassar di mata wisatawan.
Sebagai langkah strategis, Jeffrey menyarankan pembentukan badan khusus seperti Makassar Tourism Board yang melibatkan seluruh pelaku usaha industri MICE. Badan ini akan berperan dalam mempromosikan pariwisata Makassar secara terintegrasi dan berkelanjutan.
“Kami sebagai stakeholder MICE siap mendukung langkah ini. Jika dilakukan secara terencana, industri MICE tidak hanya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tetapi juga memperkuat posisi Makassar sebagai pusat MICE di kawasan timur Indonesia,” katanya.
Jeffrey optimistis dengan kepemimpinan Appi-Aliyah, Makassar mampu menjadi kota MICE terkemuka yang mendukung pertumbuhan ekonomi melalui inovasi dan kolaborasi. (sae)
