FAJAR, MAKASSAR — Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyatakan dukungan penuh terhadap visi Asta Cita yang dicanangkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, khususnya dalam mencapai swasembada energi dan kedaulatan energi nasional.
Presiden FSPPB, Arie Gumilar, menegaskan bahwa penguatan sektor energi menjadi kunci kemandirian bangsa. Salah satu langkah strategis yang diusulkan adalah penempatan PT Pertamina (Persero) langsung di bawah Presiden Republik Indonesia, bukan lagi di bawah koordinasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Pertamina sebagai Perusahaan Negara harus memiliki fleksibilitas dalam menyesuaikan kebijakan dan strategi dengan kebutuhan nasional tanpa hambatan birokrasi. Langkah ini akan meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas perusahaan,” ujar Arie Gumilar.
Pertamina sebagai Pilar Strategis Kedaulatan Energi
FSPPB melihat bahwa Pertamina memegang peran vital dalam mencapai kedaulatan energi sesuai amanat Pasal 33 UUD 1945 Ayat (3), yang menyatakan bahwa “Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.”
Menurut Arie, tata kelola yang lebih kuat dan strategis akan memungkinkan Pertamina untuk lebih fokus menjalankan misi negara tanpa campur tangan yang tidak relevan. “Pertamina dapat mempercepat eksplorasi sumber daya, meningkatkan produksi domestik, dan memastikan pengelolaan yang berkelanjutan demi kemandirian energi nasional,” jelasnya.
