Kerja sama antara Kementerian Perdagangan dan Trade Facilitation Office (TFO) Kanada, yang telah berlangsung selama beberapa tahun, juga menjadi salah satu langkah penting dalam mempromosikan sektor makanan dan jasa kreatif Indonesia di pasar Kanada melalui program Women in Trade for Inclusive and Sustainable Growth (WITISG).
Menurut data Kementerian Perdagangan, Kanada merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia dengan nilai perdagangan mencapai USD 3,44 miliar pada 2023, mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,24% dalam lima tahun terakhir. Nilai perdagangan Indonesia-Kanada pada Januari–September 2024 tercatat sebesar USD 2,65 miliar, meningkat 4,07% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Produk ekspor utama Indonesia ke Kanada meliputi mesin listrik, karet, pakaian jadi, alas kaki, dan kakao, yang menunjukkan tren positif sebesar 13,99 persen dalam lima tahun terakhir. Sementara itu, produk impor utama Indonesia dari Kanada adalah serealia, pupuk, bubur kayu, biji minyak, dan mesin boiler.
Turut mendampingi Wamendag Roro dalam seminar ini adalah Direktur Pengembangan Ekspor Produk Manufaktur Dewi Rokhayati, Kepala Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver Andri Satria Permana, serta sejumlah perwakilan dari TFO Kanada, Kedutaan Besar Kanada, Dewan Bisnis Kanada-ASEAN, dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). (edo)
