Selain itu, Securities Crowdfunding (SCF) sebagai inovasi alternatif pembiayaan juga semakin diminati. Hingga Oktober 2024, SCF secara nasional berhasil menghimpun Rp1,26 triliun dari 166.515 pemodal dan 650 penerbit.
“SCF menjadi peluang besar bagi UMKM di Sulawesi Selatan untuk mendapatkan akses modal secara lebih mudah. Kami terus mendorong adopsi skema ini agar UMKM dapat berkembang pesat,” ulasnya.
Pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Makassar, Abdul Muttalib Hamid, melihat bahwa ekonomi Indonesia dan Sulsel sangat kuat. Data BPS terbaru menunjukkan pertumbuhan ekonomi Sulsel saat ini mencapai 5,08 persen. Meski demikian, peningkatan ekonomi harus dipacu dengan berbagai kebijakan guna mencapai target 8 persen yang digaungkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.
Dia melihat titik tolak dari pergerakan ekonomi baru akan dimulai pada tahun 2025. Pemerintah wajib menggenjot pertumbuhan ekonomi di semua lini.
“Semua sektor harus dikembangkan, termasuk hilirisasi produk dan industrialisasi. Ini guna menggenjot produksi dan pertumbuhan ekonomi. Jika ini dilakukan, bukan hanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat, tetapi ekonomi masyarakat juga akan meningkat,” ucapnya.
Abdul Muttalib menambahkan bahwa kini pemerintah terus membuka peluang investasi. Kebijakan ini terlihat dari pemerintah pusat hingga daerah. Pemerintah memberi kenyamanan bagi mereka agar betah berinvestasi.
“Kebijakan ini harus dijalankan di semua lini. Sulsel memiliki semua sektor pendukung untuk berkembang. Dukungan sumber daya alam (SDA) dan infrastrukturnya sangat memadai,” ulasnya. (edo)