MOSKWA, FAJAR — Rusia bersumpah bakal membalas negara-negara Barat yang memasok rudal dan persenjataan lain ke Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia.
Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR) Sergei Naryshkin mengatakan Kremlin tak akan tinggal diam atas keputusan Amerika Serikat dan negara-negara NATO lain yang membantu Ukraina menyerang Rusia.
“Upaya negara NATO berpartisipasi dalam menyediakan kemungkinan serangan jarak jauh dengan senjata Barat ke wilayah Rusia tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata Naryshkin kepada National Defence, dilansir CNN, Kamis (21/11/2024).
Naryshkin mengatakan NATO mesti mengetahui seberapa serius Rusia menanggapi hal ini. Dia pun memperingatkan negara-negara Barat untuk berhenti terlibat dalam perangnya dengan Ukraina.
“[Barat harus memahami] perlunya menahan diri untuk tidak terlibat dalam konflik militer langsung dengan negara kami, yang dapat mengakibatkan konsekuensi fatal bagi mereka,” ucapnya, seperti dikutip Reuters.
Pasukan Ukraina untuk pertama kalinya meluncurkan serangan menggunakan rudal jarak jauh ke wilayah Rusia pada Selasa (19/11/2024). Ukraina menggunakan rudal jarak jauh buatan AS, ATACMS, dalam serangan tersebut.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, Ukraina meluncurkan enam rudal ATACMS ke wilayah Bryansk yang menargetkan fasilitas militer. Kendati begitu, tak ada korban jiwa maupun kerusakan imbas serangan tersebut.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah mengecam keras serangan itu. Lavrov mengatakan serangan tersebut menandakan fase baru perang yang telah meluas menjadi antara Rusia dan negara Barat.