FAJAR, MAKASSAR– Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar nomor urut 1, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Mulia), menggelar kampanye akbar di Lapangan MNEK, Kawasan CPI Kota Makassar, Rabu, 20 November.
Pada kampanye kali ini, puluhan ribu pendukung turut memadati. Ini menjadi momen bagi mereka untuk unjuk kekuatan. Sebab, selama ini mereka hanya diketahui unggul di survei saja, sedangan power massa belum pernah dipamerkan sebesar iu.
Munafri Arifuddin mengaku, ini adalah bukti bahwa masyarakat Makassar memang butuh peubahan. Sebab menurutnya, Makassar memiliki sejarah nilai-nilai demokrasi dari semua etnik yang terbangun sejak lama, bahkan jauh melampaui ingatan masa lalu.
Sehingga, inidianggap sebagai kewajiban bagi figur-figur saat ini, untuk menjalankan demokrasi yang lebih baik. Namun hal itu bukan hanya diartikan untuk memilih wali kota dan wakil wali kota saja, tetapi lebih pada memilih pemimpin yang akan memuliakan warga dan kotanya.
“Kami tahu, banyak masalah pembangunan yang mengganggu sendi-sendi kehidupan saat ini. Tetapi kami pun tahu, rakyat adalah kekuatan terbesar dalam demokrasi. Rakyat harus terlibat penuh dalam pembangunan Makassar dan pemerintah wajib mengurangi beban kehidupan warganya dengan konsep transparansi, partisipatif, dan akuntabel,” ujarnya.
Itu sebabnya, dia mengaku semua hal yang belum mampu dicapai pemerintah saat ini, akan mereka wujudkan, yang keliru akan dibenahi, dan yang menyimpang akan diluruskan.
Ketua DPD II Golkar Makassar itu mengaku, pembangunan yang akan dia lakukan ke depan, diharapkan terakumulasi menjadi modal sosial. Tujuannya, agar rakyat sanggup mencapai keseimbangan baru sebagai masyarakat yang kuat, modern, dan bermartabat.
Kesejahteraan menjadi tujuan utama dari program yang mereka usung. Berbagai persoalan seperti banjir tidak boleh lagi, masyarakat tidak lagi membeli air bersih pada musim kemarau, stunting dan gizi buruk harus turun, dan tidak boleh lagi ada pembangunan semrawut yang melanggar aturan tata kota.
“Tidak boleh lagi ada angka kemiskinan ekstrem yang meningkat di Makassar, dan PSM yang kita cintai tidak bermarkas di luar Kota Makassar lagi. Mulia hadir memberi solusi dari semua persoalan yang ada. Ini saatnya pemerintah hadir meringankan beban masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja tersedia, dan stabilitas harga bahan pokok terjaga,” jelasnya.
Kata dia, pelayanan yang sesungguhnya merupakan pelayanan yang paripurna, mulai dari lahir sampai ke kuburan. Itu diangap sebagai tugas untuk Mulia di dalam pemerintahannyajika terpilih menjadi pemimpin di Kota makassar.
Termasuk dalam hal pembangunan fasilitas public area, harus dinikmati semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Penyandang disabilitas juga harus bisa memanfaatkan akses kegiatan secara bebas, pedesterian harus menjadi tempat yang sejuk untuk beraktivitas tanpa batas.
“Ini semua menjadi komitmen utama kami untuk kemuliaan warga Makassar. Kami berdiri di sini dengan semangat kemuliaan untuk Kota Makassar, dengan kualitas pemimpin kami satukan ke dalam kehendak untuk memuliakan warga dan kotanya,” tegasnya.
Kampanye akbar ini memang menjadi pamungkas bagi pasangan Mulia, namun bukan berarti pekerjaan mereka juga berhenti. Sebab, partai politik pengusung dan pendukung juga berkomitmen untuk berjuang hingga menang. (wid/*)