“Jadi awalnya kami melakukan praktik konversi motor BBM ke energi listrik itu dari ajakan Kementerian ESDM. Pemerintah pusat menawarkan pelatihan konversi motor BBM ke energi listrik. Kenapa tidak kami terima tawaran itu,” ungkap Amar.
Pelatihan demi pelatihan itu pun berlanjut hingga SMKN 5 Makassar mengikuti pameran dan perlombaan. Bahkan, hingga ke tingkat nasional. Amar mengaku, dampak dari tawaran itu membawa perubahan-perubahan positif.
Siswa-siswa merespons dengan baik. Mereka sangat tertarik untuk bisa ikut menciptakan lingkungan bebas polusi, dengan menggunakan kendaraan listrik. Dalam hal praktik, siswa juga senang bisa menjadi bagian mewujudkan emisi nol bersih. Selain itu, kompetensi guru-guru juga ikut meningkat, karena tersertifikasi.
“Kita bahkan sudah ajukan dari tahun lalu, untuk bengkel kami dijadikan bengkel resmi konversi motor BBM ke energi listrik. Semoga bisa terwujud,” harap dia.
Untuk saat ini, tambahnya, siswa-siswa masih terus melakukan praktik. SMKN 5 Makassar memang memiliki cukup banyak bengkel sesuai jurusan.
PLN Fasilitasi SMK Konversi Motor Listrik
Awal Oktober lalu, PT PLN UID Sulselrabar menggandeng sejumlah SMK untuk melakukan pelatihan konversi motor BBM menjadi motor listrik.
Senior Manager Perencanaan PLN UID Sulselrabar, Sugeng Hidayat, mengatakan, pihaknya memberikan pelatihan serta diklat sertifikasi konversi kendaraan BBM menjadi kendaraan listrik.
Menurutnya, kerja sama dengan dunia pendidikan utamanya dengan SMK, dapat membantu mewujudkan NZE 2060 lebih cepat.