Ia menjelaskan identitas korban ditemukan dari alat INAFIS Polres dengan mendeteksi sidik jari korban, sehingga identitas korban muncul.
“Tidak ada barang bukti lain yang ditemukan, karena korban ditemukan dalam keadaan telungkup, yang ada hanya handset dan satu sandal jepit,” tuturnya.
Keluarga korban, Suryani, mengungkapkan bahwa korban memiliki latar belakang yang penuh perjuangan. “Anak ini sejak kecil sudah kehilangan bapaknya, dan setelah itu orang tua kami di Palopo yang merawatnya. Ketika kuliah, saya membawanya ke Palu, dan ia pun melanjutkan pendidikan di sana,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa Jessica saat ini bekerja di PT IMIP Morowali selama kurang lebih tujuh bulan. “Dia kuliah di jurusan elektro dan lulus dengan predikat cumlaude. Pintar sekali, cerdas, dan cantik. Selama di Morowali, dia tinggal di sebuah kos,” tambahnya.
Suryani mengatakan Jessica terakhir berangkat pada Senin malam, namun keesokan harinya tidak dapat dihubungi. Sebelum keberangkatan, keluarga sempat bertanya tentang kendaraan yang digunakan korban.
“Waktu mau berangkat, kami tanya, ‘Naik apa, Nak?’ Dia bilang naik mobil rental mama tua, dan yang mengemudikan mobil adalah anaknya Om Panimba. Kami merasa tenang karena Om Panimba adalah keluarga kami, dan dia dahulunya polisi,” katanya.
Ia menambahkan, setelah dilakukan pengecekan, ternyata bukan anak Om Panimba yang mengendarai mobil tersebut, melainkan orang lain. “Adik saya bahkan pergi ke rumah pemilik mobil dan mendapati kenyataan bahwa sopirnya bukanlah anak Om Panimba, ternyata orang lain yang bawa itu mobil,” ungkapnya.