“Maskerade dahulunya bermodal Rp300 ribu, tetapi dengan keterampilan dan kerja keras, kini bisa berkembang sejauh ini,” ujarnya.
Yulianti menambahkan, bahwa Pemerintah Kota Makassar terus memberi ruang bagi UMKM seperti Maskerade untuk berkembang dan memperkenalkan produk lokal kepada masyarakat luas.
“Pemerintah Kota Makassar selalu memberi ruang kepada UMKM, termasuk Maskerade. Setiap event kami selalu membawa produknya,” katanya.
Menurutnya, Maskerade telah memberikan inspirasi bagi pelaku usaha lain, menunjukkan bahwa UMKM juga bisa naik kelas dengan dedikasi dan dukungan yang tepat.
Keberhasilan Maskerade ini juga diharapkan menjadi motivasi bagi pelaku UMKM lain di sektor fesyen. Yulianti menekankan pentingnya mendukung dan mengapresiasi sub sektor fesyen lokal.
“Kita selalu mengapresiasi pelaku sub sektor fesyen. Kita selalu merasa bahwa memang Maskerade ini sudah bisa tampil,” tambahnya.
Dinas Pariwisata pun berkomitmen untuk terus mendampingi UMKM agar bisa berkembang lebih baik. Dengan dukungan berbagai pihak, Nana Ibrahim berharap Maskerade terus menjadi pionir fesyen etnik di Makassar.
Ia optimis bahwa perjalanan ini baru permulaan, dan masih banyak impian besar yang ingin dicapai. Store di Nipah Park diharapkan dapat memperkuat posisi Maskerade di industri fesyen lokal, membawa budaya nusantara lebih dekat dengan generasi muda. (wis)