FAJAR, MAKASSAR — RSKD Dadi Sulsel yang melayani pasien umum dan pasien atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), melakukan aksi perubahan inovasi. Dengan menjalankan sistem koordinasi manajemen dropping (Sikomando), pasien ODGJ kini tak menumpuk lagi.
Sikomando diperuntukkan bagi pasien ODGJ yang tidak pernah dikunjungi oleh keluarga, tidak memiliki keluarga, pasien yang telah dinyatakan pulih, dan telah melewati jumlah hari rawat yang telah ditetapkan oleh BPJS Kesehatan.
Sikomando juga akan mengurangi biaya beban rumah sakit, serta tidak ada penumpukan pasien lagi. Selain itu, keluarga dari pasien juga merasakan manfaatnya setelah pasien dipulangkan tanpa biaya dan tentunya pendapatan rumah sakit akan meningkat.
Selama 27 September hingga 31 Oktober, RKSD Dadi telah memulangkan 69 pasien ODGJ. Yakni 10 pasien ke Maros, 5 pasien ke Soppeng, 5 pasien ke Pangkep, 4 pasien ke Pinrang, 8 pasien ke Bulukumba, 5 pasien ke Jeneponto, 8 pasien ke Gowa, dan 24 pasien di Makassar.
Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan RSKD Dadi, Abdul Malik, SKep, Ns, mengatakan, puluhan pasien yang dipulangkan itu terdiri dari berbagai status. Misalnya, pasien telah dinyatakan pulih, namun pihak keluarga tak memiliki biaya untuk menjemputnya.
“Sikomando membuat keluarga pasien menerima dengan baik kepulangan pasien, tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun,” ujarnya Selasa, 5 November.
Ia juga menambahkan bahwa terdapat 10 tambahan pasien yang didropping ke Kabupaten Bone pada Kamis, 7 November di RSKD Dadi dengan 79 total pasien yang telah didropping ke beberapa daerah sejak 27 September dengan tujuh kali pembarangkatan.