“Tumbuh signifikannya realisasi belanja pegawai pemerintah pada fungsi pendidikan dan kesehatan menjadi salah satu penyebab tumbuh tingginya sektor Jasa Pendidikan dan Kesehatan,” kata Aryanto, Selasa, 5 November 2024.
Lebih lanjut Aryanto menuturkan jika dilihat secara Quarter to Quarter (Q-to-Q), ekonomi Sulsel triwulan III tahun 2024 tumbuh 3,30 persen dibanding triwulan II tahun 2024. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha kategori konstruksi tumbuh sebesar 13,30 persen. Disusul kategori Perdagangan Besar dan Eceran, serta Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tumbuh sebesar 8,69 persen.
Struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sulsel menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan III tahun 2024 tidak menunjukkan perubahan berarti.
“Perekonomian Sulsel masih didominasi oleh Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 23,49 persen. Diikuti oleh perdagangan besar-eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 14,95 persen. Lalu konstruksi sebesar 13,60 persen, dan industri pengolahan sebesar 13,00 persen,” ulasnya.
Kepala OJK Sulsel, Darwisman mengatakan Sulsel memiliki potensi untuk terus berkembang ekonomi. Lokasi Sulsel yang menjadi hub Indonesia Timur bisa menjadi pendorong.
Meningkatnya literasi dan inklusi keuangan ikut berperan dalam mendorong akses layanan keuangan yang akan berdampak bagi perekonomian masyarakat. Di mana dengan akses keuangan yang baik akan meningkatkan ketimpangan ekonomi, meningkatkan stabilitas keuangan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.