English English Indonesian Indonesian
oleh

OJK Gencarkan Literasi Keuangan untuk Cegah Penipuan

FAJAR, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap aktivitas keuangan ilegal yang semakin marak. Perkembangan teknologi digital yang pesat membuat modus penipuan finansial dan kegiatan investasi ilegal kian beragam dan semakin canggih.

Melalui edukasi dan peningkatan literasi keuangan, OJK berkomitmen memberikan perlindungan kepada konsumen serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola keuangan dengan bijak.

Ketua OJK Sulselbar, Darwisman, menjelaskan bahwa meningkatnya kasus penipuan keuangan, terutama di era digital, menjadi tantangan tersendiri dalam melindungi konsumen. Oleh karena itu, edukasi dan literasi keuangan menjadi sangat penting untuk membekali masyarakat agar dapat mengenali modus penipuan dan menghindari kerugian finansial.

Menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, tingkat literasi keuangan nasional mencapai 65,43% dan inklusi keuangan mencapai 75,02%. Pada 22 Agustus 2024, OJK mencanangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara masif di seluruh Indonesia.

Kantor OJK Sulselbar juga mendukung program Gencarkan dengan melakukan 2.402 kegiatan edukasi keuangan dari Januari hingga Oktober 2024, mencakup 111 kota/kabupaten dengan total peserta 288.641 orang.

“Semua kalangan kami sasar untuk edukasi, mulai dari pelajar (1.143 orang), pelaku UMKM (547 orang), karyawan (81 orang), hingga masyarakat daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) dan penyandang disabilitas,” ujar Darwisman dalam Journalist Class OJK angkatan 10 di Hotel Rinra, Senin, 4 November 2024.

News Feed