FAJAR, MAKASSAR – Pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi, mendapat penolakan dari oknum di kompleks BTN Gelora Baddoka Indah, Jalan Daeng Ramang, Kelurahan Pai, Kecamatan Biringkanaya, pada Rabu, 30 Oktober.
Penolakan itu tampak jelas dalam sebuah video yang beredar, di mana seorang warga menegur dan melarang pemasangan APK oleh tim Sehati dengan nada marah.
“Kau pasang-pasang (APK) Seto di sini tapi tidak minta izin sama saya. Cabut ki itu, ini wilayahku. Kalau begitu minta izin ko, mau pasang di sini kok tidak minta izin. Saya robek itu,” ujarnya.
Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Tim Ormas Jaringan Sehati, Ilank Radjab, menyayangkan insiden itu. “Kami sangat menyesalkan hal ini terjadi. Ini contoh buruk yang dipertontonkan kepada masyarakat,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa sebagai sesama warga yang memiliki hak suara dan mendukung pasangan calon tertentu, tidak perlu bersikap panik atau menggunakan cara-cara yang kurang baik, seperti mengusir tim Sehati yang hendak memasang APK di tempat umum.
Ilank mengungkapkan bahwa di lokasi tersebut juga terdapat banner pasangan calon lain selain Seto-Rezki. Oleh karena itu, tidak seharusnya ada larangan untuk pasangan Sehati, mengingat lokasinya bukanlah area privat.
“Di pintu masuk BTN Gelora Baddoka Indah, di tiang listrik terdapat banner pasangan MULIA juga. Jadi, kenapa harus melarang pemasangan APK Andi Seto-Rezki? Ini juga menjadi pertanyaan,” tambahnya.