FAJAR, MAKASSAR — PT Bank Mandiri (Persero) mencatatkan kinerja keuangan yang solid pada kuartal III 2024, dengan laba bersih sebesar Rp42 triliun. Laba ini meningkat 7,56% dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau secara tahunan (YoY).
Pencapaian tersebut didorong oleh peningkatan penyaluran kredit yang mencapai 20,8% secara konsolidasi YoY. Sehingga total kredit yang disalurkan Bank Mandiri mencapai Rp1.590 triliun pada akhir September 2024.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menjelaskan bahwa kenaikan laba bersih ini terutama disokong oleh peningkatan penyaluran kredit di segmen wholesale, yang merupakan inti bisnis Bank Mandiri. Selain pertumbuhan kredit, Bank Mandiri juga berhasil menjaga kualitas aset dengan baik. Menurut Darmawan, rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) bank hanya mencapai 0,97%, lebih rendah 39 basis poin secara tahunan. Angka ini jauh di bawah rata-rata industri yang berada di level 2,29%.
“Melalui strategi wholesale ecosystem, Mandiri berhasil menjaga Non Performing Loan (NPL) jauh di bawah industri, di level 0,97%,” kata Darmawan dalam Konferensi Pers Virtual Paparan Kinerja Kuartal III 2024, Rabu, 30 Oktober 2024.
Lebih lanjut Darmawan menuturkan Bank Mandiri mencatat pertumbuhan kredit di berbagai segmen, dengan segmen korporasi sebagai penyumbang utama. Kredit di segmen ini meningkat 29,4% YoY menjadi Rp581 triliun pada akhir kuartal III 2024. Tak hanya itu, segmen mikro produktif dan UMKM (Small and Medium Enterprises/SME) juga mencatatkan pertumbuhan masing-masing sebesar 13,04% dan 13,7% secara tahunan.