Puluhan orang di lantai dua salah satu ruko di Jalan Poros Wellalangnge sibuk melipat ratusan ribu surat suara yang menumpuk. Surat suara tersebut akan digunakan untuk Pilkada Bone.
ASHARI PN
BONE
Walaupun suasana cukup pengap, Irma, salah satu pelipat suara, tetap fokus dan teliti. Dia memastikan setiap sudut surat suara yang dilipat sejajar, serta memeriksa apakah ada tulisan yang kabur atau kertas yang rusak.
Irma, bersama puluhan orang lainnya, telah mulai melipat surat suara sejak pagi. Mereka telah melipat ratusan ribu surat suara, dan saat ini masih ada sekitar 200 ribu lembar yang harus diselesaikan hari ini.
Irma menyebut, sebagian besar pelipat suara ini memiliki pengalaman melipat pada Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) sebelumnya. Kebanyakan pelipat suara yang dipanggil adalah kenalan petugas KPU, bahkan ada juga yang merupakan kerabat dan keluarga mereka.
KPU mengaku bahwa mereka sengaja melibatkan kenalan untuk memudahkan koordinasi, sehingga tidak perlu menghabiskan waktu untuk proses rekrutmen pelipat baru.
Upah yang diperoleh cukup lumayan, yaitu Rp350 per lembar. Dengan kemampuan Irma yang dapat melipat sekitar 500 hingga 1.000 lembar per hari, dia bisa mendapatkan sekitar Rp175 ribu hingga Rp300 ribu setiap hari. Jika pelipat mampu melipat lebih banyak, tentu upah yang didapatkan akan lebih besar dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Setiap lembar dihargai Rp350, itulah upah yang kami dapatkan dari KPU,” ujarnya.
Menurut Irma, proses pelipatan ini cukup mudah, terutama bagi dirinya yang merupakan ibu rumah tangga tanpa pekerjaan lain. Upah ini tentu sangat membantu. “Saya tidak ada pekerjaan lain, sekalian ajak anak dan sepupu untuk melipat,” ucap warga Palakka tersebut.
Kasubag Keuangan Umum dan Logistik KPU Bone, Agus Salim, menyatakan, pelipatan dilakukan di lantai dua karena lantai pertama sudah dipenuhi kotak dan bilik suara. Meski pengap, para pelipat tetap mendapatkan fasilitas kipas angin. Proses pelipatan sudah dimulai sejak Sabtu, 26 Oktober. “Sudah tiga hari, dan targetnya hari ini selesai semua pelipatan surat suara,” ujar Agus.
Pelipat suara berjumlah lebih dari 100 orang yang dibagi di dua lokasi gudang. Gudang pertama terletak di Jalan Poros Wellalangnge dan gudang kedua di Jalan Hos Cokroaminoto.
Surat suara yang dilipat ini merupakan surat suara untuk Pilkada Kabupaten. Sedangkan untuk surat suara Pilgub, saat ini masih berada di pelabuhan dan akan segera diangkut ke masing-masing gudang. “Saat ini baru surat suara untuk kabupaten, kita masih menunggu surat suara untuk Gubernur,” tambahnya.
Jumlah surat suara yang rusak belum bisa dirinci karena masih akan direkap setelah pelipatan selesai seluruhnya. “Kami akan rapatkan dulu, kemudian mengakumulasi jumlah surat suara rusak untuk direkap,” ungkapnya. Dalam tiga hari ini, total ada 606.321 surat suara Pilkada Kabupaten yang berhasil dilipat, dengan rata-rata sekitar 200 ribu surat suara rampung tiap harinya. (*/ham)