FAJAR, MAKASSAR – Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil temuan lapangan mereka. Semuanya menempatkan pasangan calon nomor urut 1 Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) di posisi teratas.
Yang terbaru, Lembaga Celebes Research Center (CRC) mengungkap temuan mereka mengenai elektabilitas pasangan calon. Nama Munafri dan Aliyah juga masih kokoh di atas semua rivalnya, bahkan unggulan signifikan mendulang 44,75 persen.
Di posisi kedua ada pasangan calon nomor urut 3 Indira Yusuf Ismail dan Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (INIMI). Mereka meraihan elektabilitas di angka 28 persen. Disusul pasangan Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) 18,75 persen, dan Amri Arsyid-Abd Rahman Bando (AMAN) 4 persen.
Direktur CRC Imam Soeyoeti mengungkapkan, selain hasil elektabilitas kandidat, pihaknya juga melaporkan bahwa 18,75 persen responden menandai atau mencoblos di luar kotak pasangan calon yang ada dan 4,25 persen belum menentukan pilihan.
Kata Imam, kondisi ini masih bisa saja berubah dengan sisa waktu yang ada. Terlebih lagi ada sejumlah prosesi yang bakal dilakukan, seperti debat, blususkan, dan dukungan tokoh terhadap pasangan calon tertentu.
“Ini masih bisa berubah, karena memang masih ada waktu yang tersisa. Swing voters juga masih ada dan sejumlah tahapan juga belum dilalui sepenuhnya oleh para kandidat,” ujarnya, Selasa, 29 Oktober.
Lebih lanjut dia mengatakan, berkaitan dengan debat kandidat, dia menilai akan turut memberi dampak kepada keputusan pemilih dalam menjatuhkan pilihannya. Hanya saja, persentasenya tidak tinggi dan idak memberi perubahan yang signifikan.
“Debat pasti memberi efek. Tetapi saya rasa dampaknya tidak besar dan signifikan,” imbuhnya, dalam prosesi rilis hasil survei di kantornya, Jalan Adyaksa baru, Kota Makassar.
Dia juga menilai, ada hl-hal lain yang bisa turut merbah pilihan masyarakat, salah satunya politik uang. Bahkan dia menemui realita di lapangan, ada 42 persen masyarakat yang menyatakan secara terbuka mau mengambil pemberian tertentu dari kandidat.
“Memang masyarakat ada yang terbuka soal mau menerima uang, barang, atau yang lain. Tetapi mereka tidak mau memastikan bakal memilih para pemberi. Sebab, mereka juga rat-rata sudah memiliki pilihan tetap,” tuturnya.
Selain itu, Imam juga menegaskan bahwa keunggulan kandidat dalam survei tidak melulu menjamin kemenangan di hari pemilihan. Beberapa daerah sudah membuktikan hal itu, termasuk Pilgub DKI Jakarta yang lalu.
“Ini tidak bisa menjamin, karena semua akan terlihat pada 27 November sore. Karena banyak juga yang meleset. Misalnya Pilgub DKI lalu, survei selalu menempatkan Ahok di atas, namun pada pemilihan justru Anies yang menang,” terangnya.
Sebelumnya, Parameter Publik Indonesia (PPI) juga merilis hasil surveinya. Direktur Eksekutif PPI, Ras MD membeberkan, Munafri dan Aliyah memiliki persentase elektabilitas tertinggi dengan 39,1 persen.
Indira-Ilham menyusul di posisi kedua dengan 19,9 persen. Kemudian, pasangan Andi Seto dan Rezki menulang 17,7 persen, sedangkan pasangan calon nomor urut 4 Amri Arsyid-Rahman Bando 2 persen saja.
“Hasil ini menunjukkan, pasangan calon MULIA semakin perkasa jelang pencoblosan. Bahkan dengan INIMI bersaing ketat dengan Sehati, jaraknya hanya 2,2 persen. Jika Sehati makin masif, bisa saja menyalip,” terangnya.
Ras MD juga menuturkan, keunggulan Mulia terlihat jelas dari semua kategori pemilih. Untuk kategori pemilih yang ikut pilihan orang lain, Mulia unggul 37,3 persen dibanding INIMI yang berada di angka 27,3 persen. Untuk dua paslon lainnya, angkanya berada di bawah itu.
Kemudian pada kategori kemampuan paslon dalam memecahkan masalah, Mulia meraih 38,2 persen, disusul Sehati 20,2 persen, dan dua Paslon lainnya berada di bawah itu.
Mulia juga mendominasi tingkat pengenalan dan kesukaan. Munafri cukup dikenal oleh warga Kota Massar dengan tingkat popularitas mencapai 88,3 persen. Dia juga mencatatkan angka disukai masyarakat yang berada di 80 persen.
Untuk Indira, tingkat populritasnya berada di angka 77,8 persen dan tingkat kesukaan masyarakat kepada dirinya berada di angka 71,5 persen. Sementara Seto, popularitasnya 77,5 persen dan disukai 70,4 persen. Amri Arsyid baru dikenal 44,9 persen dan disukai 64,2 persen.
“Kalau wakilnya, Aliyah dikenal 72,9 warga Makassar dengan kesukaan 81 persen. Rezki dikenal 58 persen dan disukai 73,8 persen. Selanjutnya, Ilham Fauzi dikenal 48,6 persen dan disukai 72,4 persen, kemudian Rahman Bando dikenal 46,2 persen dan disukai 65 persen,” terangnya.
Ras juga membeberkan, jika kondisi ini bertahan, maka hampir pasti Mulia bisa memenangkan kontestasi Pilwalkot Makassar. Terlebih lagi, Appi dan Aliyah dianggap sebagai figur yang jauh dari potensi tsunami politik.
“Elektabilitas kandidat bisa terjun bebas ketika ada tsunami politik. Appi dan Aliyah yang saat ini memimpin survei, sepertinya jauh dari potensi itu, karena Appi dan Aliyah bukan petahana,” tuturnya.
Dia juga mengaku, tsunami politik biasanya rentan terjadi kepada petahana. Sebab, petahana yang memiliki keterkaitan dan hasil kerja di pemerintahan sebelumnya. Bisa juga berkaitan dengan kasus, trust issue, atau kebijakan yang dianggap tidak fair.
“Biasanya, tsunami politik itu rentan trjadi di petahana. Misalnya ada indikasi kasus, menyalahgunakan kekuasaan, kena sanksi dari penyelenggara, atau ada kebijakan yang dinilai melanggar aturan,” terangnya. (wid)
Hasil Survei CCR
Tingkat Popularitas Calon Wali Kota
Munafri Arifuddin : 89,50 Persen
Andi Seto Gadhista Asapa : 82,25 Persen
Indira Yusuf Ismail : 77,25 Persen
Muhammad Amri Arsyid : 33,50 Persen
Tingkat Popularitas Calon Wakil Wai Kota
Aliyah Mustika Ilham : 71 Persen
Rezki Mulfiai Lutfi : 48,25 Persen
Ilham Ari Fauzi Amir Uskara : 38 Persen
Abdul Rahman Bando : 49,50 Persen
Tingkat Kesukaan Calon Wali Kota
Munafri Arifuddin : 74,86 Persen
Andi Seto Asapa : 55,34 Persen
Indira Yusuf Ismail : 69,30 Persen
Muhammad Amri Arsyid : 42,11 Persen
Tingkat Kesukaan Calon Wakil Wali Kota
Aliyah Mustika Ilham : 67,25 Persen
Rezki Mulfiati Lutfi : 59,07 Persen
Ilham Ari Fauzi Amir Uskara : 48,03 Persen
Abdul Rahman Bando : 49,49 Persen
Tingkat Elektabilitas Pasangan Calon
Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) : 44,75 Persen
Andi Seto Gadhista Asapa Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) : 18,75 Persen
Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (INIMI) : 28 Persen
Muhammad Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) : 4 Persen
Hasil Survei PPI
Tingkat Popularitas Calon Wali Kota
Munafri Arifuddin : 88,3 Persen
Andi Seto Gadhista Asapa : 77,5 Persen
Indira Yusuf Ismail : 77,8 Persen
Muhammad Amri Arsyid : 44,9 Persen
Tingkat Popularitas Calon Wakil Wai Kota
Aliyah Mustika Ilham : 72,9 Persen
Rezki Mulfiai Lutfi : 73,7 Persen
Ilham Ari Fauzi Amir Uskara : 72,4 Persen
Abdul Rahman Bando : 65 Persen
Tingkat Kesukaan Calon Wali Kota
Munafri Arifuddin : 80 Persen
Andi Seto Asapa : 71,5 Persen
Indira Yusuf Ismail : 70,4 Persen
Muhammad Amri Arsyid : 64,2 Persen
Tingkat Kesukaan Calon Wakil Wali Kota
Aliyah Mustika Ilham : 81 Persen
Rezki Mulfiati Lutfi : 73,7 Persen
Ilham Ari Fauzi Amir Uskara : 72,4 Persen
Abdul Rahman Bando : 65 Persen
Tingkat Elektabilitas Pasangan Calon
Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA) : 39,1 Persen
Andi Seto Gadhista Asapa Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) : 17,7 Persen
Indira Yusuf Ismail-Ilham Ari Fauzi Amir Uskara (INIMI) : 19,9 Persen
Muhammad Amri Arsyid-Abdul Rahman Bando (AMAN) : 2 Persen