Sejak saat itu, Rammang-rammang kini menjadi perhatian dunia. Tak hanya mengharumkan Maros dan Sulsel saja, tetapi juga Indonesia.
Nama Rammang-Rammang sendiri diambil dari bahasa Makassar yang berarti awan atau kabut. Menurut Mantan Ketua Kelompok Sadar Wisata Rammang-Rammang, Muhammad Ikhwan penamaan ini merujuk pada kondisi alam sekitar gugusan karst, yang mana selalu diselimuti awan atau kabut tebal pada pagi hari.
Saat ini, pemerintah terus melakukan pembenahan dan pengadaan fasilitas sebagai sarana penunjang kebutuhan wisatawan. Pemprov Sulsel misalnya, pernah menggelontorkan bantuan keuangan sebesar Rp8 miliar. Salah satu alokasinya, pembenahan fasilitas di Ramang-rammang.
Beberapa fasilitas baru yang dihadirkan seperti villa, kolam anak, cafeteria, dan perbaikan jalan. Konsep villa yang dibuat pun menyatu dengan alam yang didominasi warna kayu.
Fasilitas kawasan wisata andalan Rammang-rammang di Dermaga Dua Desa Salenrang Kecamatan Bontoa, Maros itu diresmikan Andi Sudirman Sulaiman yang menjabat gubernur Sulsel kala itu, Senin, 10 Juni 2023.
Kemudian, juga dilakukan penanaman pohon sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk menjaga kawasan tersebut tetap hijau dan lestari. Ada 5.000 bibit pohon sukun yang ditanam.
“Selain bisa tumbuh, sukun bisa menstabilkan dan menyerap air. Pohon sukun punya buah yang bernilai ekonomis, dan punya fungsi konservatif. Ke depan kita berharap bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini bisa dilakukan mungkin dengan menambahkan varietas tanaman yang bisa tumbuh disini seperti nangka madu, termasuk bambu. Dan ini sangat membantu masyarakat disini,” ujar Muhammad Ikhwan.