Kuncinya, terapkan Environmental, Social dan Governance (ESG). Itu bisa mewujudkan pertambangan yang bersih. Pertamina ikut memegang kunci untuk menghilangkan stigma pertambangan kotor.
“Upaya perusahaan merawat lingkungan dan kehidupan berdampingan dengan upaya bisnis,” tutur Presiden Direktur PT Vale Indonesia, Febriany Eddy.
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan mengemukakan kemitraan strategis antara Pertamina Patra Niaga dan PT Vale Indoinesia tidak hanya terbatas pada penyediaan produk energi bersih. Akan tetapi, juga mencakup program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan implementasi ESG.
Langkah ini mendukung PT Vale Indonesia Tbk dalam mematuhi regulasi lingkungan yang diterapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Termasuk dalam penilaian peringkat PROPER.
“Kerja sama ini sejalan dengan upaya PT Vale Indonesia Tbk untuk meningkatkan standar keberlanjutan dalam operasional mereka,” sebut Riva.
Langkah panjang Pertamina menjaga lingkungan tak hanya dari penyediaan BBM ramah lingkungan. Sebelumnya sudah ada program transisi energi berbasis desa. Nama programnya Desa Energi Berdikari.
Melalui program tersebut, Pertamina berhasil membangun kemandirian energi dan ekonomi masyarakat desa berbasis energi bersih dan terbarukan. Tahun lalu, energi bersih Pertamina telah menjangkau 63 desa di seluruh Indonesia.
Pertamina memanfaatkan energi surya, air, angin, dan biogas. Program ini berhasil mengurangi emisi karbon hingga 565.978 ton setiap tahunnya. Makanya, Pertamina terus berkomitmen mempercepat penggunaan energi terbarukan di seluruh Indonesia sebagai dukungan terhadap target pemerintah mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. (muhammad takdir)