Salah satu warga Dusun Lamiko-miko, Rapida, mengungkapkan rasa syukurnya. Sebelumnya, ia hanya menikmati listrik dari genset dengan biaya Rp90.000 per bulan, kini biaya tersebut turun menjadi Rp40.000 per bulan dengan akses listrik 24 jam. “Kini hidup kami jauh lebih mudah,” ujarnya.
GM PLN UID Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, menekankan, SuperSUN adalah wujud komitmen PLN untuk menyediakan listrik yang berkeadilan. Ia menceritakan tantangan tim PLN untuk mencapai Dusun Lamiko-miko, yang memerlukan perjalanan laut dan penembusan hutan untuk membawa material.
Budiono menambahkan, bahwa listrik sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Dengan listrik, mereka dapat memulai usaha baru dan beribadah dengan nyaman,” jelasnya. SuperSUN, yang merupakan karya anak bangsa, menggabungkan teknologi PV Rooftop dengan sistem penyimpanan energi baterai mikro (BESS), dan pelanggan dapat memantau penggunaan listrik melalui aplikasi di smartphone.
Hingga September 2024, rasio elektrifikasi di Sulawesi Selatan mencapai 99,99 persen, menunjukkan komitmen PLN terhadap pembangunan ekonomi berkelanjutan dan prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Budiono juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga fasilitas PLN agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. (edo)