FAJAR, GAZA–Lebih dari 820 warga Palestina sejauh ini telah tewas dalam operasi militer Israel selama 22 hari di Gaza utara, yang oleh pejabat Gaza digambarkan sebagai kampanye genosida dan pembersihan etnis.
Angka itu disampaikan Kantor Media Pemerintah Gaza, Sabtu. “Tentara Israel telah menewaskan lebih dari 820 warga Palestina dalam kurun waktu lebih dari tiga minggu di Gaza utara,” kata Ismail Thawabta, direktur Kantor Media Pemerintah Gaza, dalam sebuah pernyataan dikutip dari AA.
Menurut Ismail, serangan di Gaza Utara dilakukan Israel tanpa henti sehingga membuat mayat-mayat tergeletak di jalan-jalan.
“Puluhan mayat tergeletak di jalan-jalan dan di dalam rumah-rumah yang hancur, sementara banyak sekali warga Palestina yang masih terjebak di daerah yang dibombardir tanpa henti,” tambahnya.
Krisis kemanusiaan di Gaza Utara kata Ismail semakin memburuk karena layanan kesehatan lokal runtuh di bawah blokade militer Israel yang memutus akses ke rumah sakit dan perawatan medis.
Pada hari Jumat, pasukan Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan, salah satu dari beberapa pusat medis yang tersisa yang melayani daerah tersebut, menahan staf medis, orang yang terluka, dan pasien di dalam fasilitas tersebut.
“Situasi kesehatan di Gaza utara sangat buruk, dengan warga sipil terputus dari perawatan dan fasilitas penting, sementara pekerja bantuan dicegah untuk menjangkau yang terluka,” bebernya.
Ismail menambahkan bahwa tempat penampungan, lingkungan, dan infrastruktur menjadi sasaran serangan militer Israel secara sistematis.