Peringatan Hari Santri menggambarkan tentang kewajiban mencintai negara di mana bukan hanya tugasnya para aparat negara dan lain-lain, tetapi juga bagi santri.
Dalam kesempatan ini juga, Ali Yafid membeberkan bahwa Kemenag selalu memberikan dukungan untuk kemajuan pesantren, khususnya dalam rangka mendorong kemandirian pesantren.
“Bantuan seperti inkubasi bisnis pesantren sudah bertambah dibandingkan tahun lalu. Ini membuktikan program prioritas Kemenag itu berjalan dengan baik. Hasilnya banyak pesantren bisa mandiri. Diharapkan ke depan kuantitas dan kualitasnya terus bertambah,” terangnya.
Ketua YASDIC IMMIM, Dr Hj Nur Fadjri Fadli Luran, SP, MPd, menggambarkan, kegiatan expo ini menjadi wadah penting bagi pondok pesantren (ponpes) untuk memamerkan produk-produk hasil karya santri yang telah melalui program inkubasi bisnis yang difasilitasi oleh Kemenag.
“Sebanyak 66 pondok pesantren dari berbagai wilayah Sulawesi Selatan turut berpartisipasi dalam pameran ini,” ucapnya.
Expo ini menjadi ajang untuk mempromosikan produk-produk yang diciptakan oleh santri, mulai dari kerajinan tangan, produk kuliner, hingga produk teknologi.
Lebih jauh dijelaskan olehnya, antusiasme masyarakat terhadap peringatan Hari Santri Nasional 2024 terlihat dari ramainya pengunjung expo di Gedung IMMIM.
Pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga pelaku usaha, memadati area expo untuk melihat langsung hasil karya santri yang dipamerkan.
Dengan berbagai kegiatan yang digelar selama tiga hari ini, selain pameran, juga ada talkshow. Podcast, pembagian bantuan pohon, pelatihan, lomba karya tulis ilmiah, atraksi seni santri, hingga pemilihan Duta Santri.