Para ahli berpendapat bahwa Hamas, di bawah kepemimpinan baru, kemungkinan akan melanjutkan strategi perang gerilya daripada menyetujui gencatan senjata yang merugikan perjuangan mereka.
Hussein Ibish, seorang peneliti senior di Arab Gulf States Institute di Washington, D.C., mengatakan kepada CNN: “[Perang] baru saja dimulai,” memperingatkan bahwa Hamas akan melanjutkan serangannya.
Konflik semakin memanas di Gaza utara, tempat pasukan Israel mengklaim telah membersihkan wilayah itu beberapa kali, tetapi kemudian menghadapi perlawanan baru dari para pejuang Hamas.
Meskipun Israel unggul secara militer, Ibish membandingkan perang Gaza dengan keterlibatan AS dalam Perang Vietnam, yang menunjukkan bahwa Israel mungkin akan kesulitan untuk mengamankan kemenangan yang menentukan. (amr)