Jendela Langit : M. Qasim Mathar
Hari ini Sabtu 19 Oktober 2024, adalah hari terakhir pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden K.H. Maruf Amin. Praktis kemarin, Jumat, presiden mengakhiri pemerintahannya karena kemarin presiden Jokowi dan wakilnya serta anggota kabinetnya (para menteri) dan staf kepresidenan sudah bersilaturrahmi dengan makan siang perpisahan di Istana Negara. Besok Ahad 20 Oktober 2024, adalah hari pelantikan presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.
Presiden baru dan wakilnya akan memerintah selama lima tahun, yaitu hingga tahun 2029. Adapun presiden Jokowi, menurut berita, setelah selesai pelantikan besok akan pulang ke Solo, kota asalnya.
Sepuluh tahun atau dua periode Jokowi memerintah. Banyak yang telah beliau lakukan dalam pengabdian dan pengkhidmatannya kepada bangsa dan negara. Ada kekurangan, tentu saja. Ada yang belum selesai sempurna, mungkin saja. Hingga di ujung kekuasaannya, kritik atau juga ejekan masih dilontarkan pengeritik atau pengejeknya. Di Indonesia saat ini, kritik dan ejekan sulit dibedakan. Tidak seperti di zaman dulu, tokoh Indonesia pengeritik masih berpegang pada keluhuran leluhur dalam bertutur. Sehingga, bisa dibedakan antara kritik dan ejekan.
Dia (Jokowi) dikritik setajam²nya oleh para pengeritiknya yang cerdas dan berakal sehat. Di tengah hantaman pandemi covid-19, yang dengan berani dia tidak sudi melakukan total lockdown, melainkan lockdown “terbuka”, kritik terus menggempurnya. Sehingga saya mengira dia akan jatuh pada paruh pertama 2023,… sebelum Nopember 2023,… sebelum Pemilu Pebruari 2024,…. Tetapi, gempuran kalangan gurubesar (GB) tertentu dan demo² mahasiswa yang menjanjikan people power, justeru membuatnya tetap kokoh. Sudah tidak ada waktu untuk menjatuhkannya. Sebab, tanpa dijatuhkan, pemerintahannya sudah berakhir hari ini.