Sebagai contoh, Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) yang secara geografis, iklim, etnis, bahasa, makanan dan musik sama. Namun, keduanya memiliki tingkat kesejahteraan berbeda. Dimana, Korsel termasuk dalam kategori negara maju dan Korut termasuk dalam kategori negara miskin.
Perbedaan kesejahteraan Korsel dan Korut disebabkan oleh perbedaan institusi yang berkaitan dengan sistem politik, ekonomi dan hukum. Institusi Korsel bersifat inklusif dan sebaliknya, institusi Korut bersifat ekstraktif.
Hal yang sama juga dapat diamati di kota Negales yang wilayahnya terbagi menjadi dua, yaitu Negales bagian Meksiko dan Amerika Serikat (AS). Kedua wilayah Negales dipisahkan oleh pagar tinggi, di bagian utara adalah wilayah Arizona, AS dan wilayah selatan adalah wilayah Meksiko.
Dimana keduaya memiliki kondisi iklim, geografis, budaya, sejarah, makanan, musik, bahasa dan lainnya yang sama. Namun Negales yang menjadi bagian Arizona, AS memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik dibandingkan dengan Negales yang menjadi negara bagian Meksiko.
Perbedaan kesejahteraan keduanya disebabkan oleh perbedaan institusi. Kota Negales, negara bagian Arizona, AS menganut sistem hukum, politik, dan ekonomi yang demokratis. Sebaliknya, Negales, bagian dari Meksiko tidak memiliki aturan hukum yang kuat dengan sistem politik dan ekonomi yang ekstraktif (dikendalikan segelintir elit).
Hal ini sejalan dengan Eric Werker, Associate Professor dari Harvard Business School (2012) yang menyatakan bahwa dalam 50 tahun terakhir, sejak tahun 1960 β 2010, terdapat 33 negara yang mengalami pertumbuhan lebih besar 10%. Namun, tidak semua dari negara tersebut yang akhirnya mampu bertransformasi menjadi negara maju.