IA-CEPA sendiri merupakan perjanjian komprehensif yang tidak hanya mencakup perdagangan barang, tetapi juga jasa, investasi, dan kerja sama ekonomi. Cakupan yang luas ini diharapkan akan memperkuat kemitraan sejati antara Indonesia dan Australia.
Forum bisnis ini juga dianggap penting untuk memberikan wawasan terbaru kepada pelaku usaha di kedua negara. Jerry mendorong pelaku usaha Australia untuk menjalin hubungan dengan ribuan pemasok terpercaya Indonesia, terutama melalui platform seperti Trade Expo Indonesia 2024.
Wakil Kepala Perwakilan RI di KBRI Canberra, Lintang Paramitasari Parnohadiningrat, menjelaskan bahwa hubungan perdagangan antara Indonesia dan Australia sudah berlangsung cukup lama dan saling menguntungkan. “Kedua negara memiliki hubungan yang saling melengkapi dan potensi besar di berbagai sektor strategis,” jelas Lintang.
Sementara itu, Plt. Konselor Menteri Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Rod Commerford, menambahkan bahwa kerja sama kedua negara tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga dalam sektor teknologi, pendidikan, infrastruktur, dan pengembangan sumber daya manusia.
Pada periode Januari-Agustus 2024, total perdagangan antara Indonesia dan Australia mencapai USD10,33 miliar, meningkat 27,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor Indonesia ke Australia tercatat sebesar USD3,16 miliar, sedangkan impor Indonesia dari Australia mencapai USD7,16 miliar. Komoditas utama ekspor Indonesia ke Australia meliputi peralatan elektronik, besi dan baja, mesin, produk kayu, serta peralatan komunikasi. Sementara itu, ekspor utama Australia ke Indonesia adalah batu bara, gandum, bijih besi, logam, dan gula. (edo)