English English Indonesian Indonesian
oleh

Koalisi Pengusung dalam Kampanye Pilgub Sulsel

Podium: Hasrullah

Peran partai politik masih menjadi hal yang sangat penting dalam proses politik di Indonesia. Meskipun dalam undang-undang calon perseorangan diperbolehkan, namun keberadaan partai politik dalam proses demokrasi mempunyai fungsi untuk mencetak kader yang berkualitas dan juga mempunyai strategi politik yang baik guna melancarkan kader menduduki jabatan terbaik dalam karier politiknya. Partai politik dalam mencalonkan kadernya dan melakukan koalisi untuk menghadapi pilkada merupakan hal yang wajib diperhatikan oleh partai. Pemilihan teman koalisi haruslah membawa dampak yang signifikan, terkadang pemilihan teman koalisi malah akan membuat tidak utuhnya suara partai dan bahkan tidak mengangkat suara secara signifikan.

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang merupakan produk era reformasi tak jarang kerap menghadirkan kejutan dalam setiap perhelatannya. Sebut saja misalnya, fenomena pasangan calon tunggal hingga politik dinasti. Berbicara politik dinasti, belakangan fenomena ini semakin mencuat di beberapa wilayah di Indonesia. Politik dinasti sendiri secara umum dapat dipahami sebagai sebuah kekuasaan politik yang dijalankan sekelompok orang yang masih terikat dalam suatu hubungan kekerabatan.

Dalam Teori Negosiasi di buku Stephen littlejohn (2009) mengungkapkan bahwa negosiasi mengeksplorasi dimana identitas dinegosiasikan (dibahas) dalam interaksi dengan orang lain, terutama dalam berbagai budaya. Identitas seseorang selalu dihasilkan dari interaksi sosial. Identitas atau gambaran refleksi diri, dibentuk melalui negosiasi ketika kita menyatakan, memodifikasi, atau menentang identifikasi diri kita atau orang lain. Dalam Pilgub Sulawesi Selatan 2024 ini, petahana yang maju dan memilih mengambil kecenderungan sebagai figur yang memilih koneksi ke pusat. Alhasil, banyaknya koalisi partai politik yang merapat ke petahana. Namun, hal ini bukan jaminan yang kuat untuk bertarung di Pilkada nanti.

News Feed