English English Indonesian Indonesian
oleh

Ketum Kadin Sulsel Beberkan Strategi Geliatkan Ekspor Sulsel di Tengah Melemahnya Permintaan Nikel

FAJAR, MAKASSAR – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel, Andi Iwan Darmawan Aras, menyampaikan sejumlah strategi untuk menggeliatkan ekspor daerah di tengah melemahnya permintaan nikel dan kelebihan pasokan yang dialami pasar global.

Diketahui Nikel menjadi komoditas ekspor utama Sulsel. Kontribusinya hampir 50 persen dari total ekspor Sulsel. Pasokan nikel naik 4,9 persen pada kuartal kedua 2024. Akibatnya, terjadi penurunan pengiriman hingga 3,1 persen pada Agustus dan September.

Hal ini diperparah penurunan permintaan nikel dari sektor otomotif. Sementara produksi nikel Indonesia lebih dari 1,4 juta ton metrik. Hal ini turut memperburuk situasi oversupply di pasar global. Situasi ini diperparah oleh ketegangan geopolitik dan sengketa dagang.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel Aryanto, menjelaskan bahwa ekspor nikel pada Agustus 2024 sempat mengalami lonjakan 20,55 persen dibanding bulan sebelumnya. Namun angka tersebut masih lebih rendah 8,53 persen dibandingkan Agustus 2023 yang nilainya mencapai 93,29 juta dolar AS.

“Jadi nikel itu menyumbang 46,12 persen dari total ekspor Sulsel. Sehingga penurunan ini memberikan tekanan yang signifikan pada keseluruhan performa ekspor Sulsel,” tuturnya.

Andi Iwan menjelaskan bahwa kondisi melemahnya permintaan nikel global akibat fluktuasi harga komoditas dan penurunan permintaan industri baterai listrik, serta kelebihan pasokan di pasar, berdampak signifikan terhadap perekonomian Sulsel.

“Nikel adalah salah satu komoditas andalan ekspor Sulsel, sehingga penurunan ini perlu diantisipasi dengan langkah konkret agar perekonomian kita tetap berjalan stabil,” ungkapnya.

News Feed