Kehadiran USAID PADU untuk mendorong pelatihan dan pembinaan tenaga kerja dengan pendekatan desain thinking dan kanvas model bisnis. Ini juga menjadi langkah awal menyusun rencana aksi kemitraan BLK dan sektor swasta untuk menghasilkan program pelatihan vokasi berbasis kebutuhan pasar.
Program ini, dalam jangka panjang akan membantu para calon tenaga kerja di Sulsel agar produktivitas kelulusannya bisa meningkat. Pada akhirnya akan memicu pertumbuhan ekonomi inklusif di Sulsel.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel Jayadi Nas mengutarakan, proses pelatihan tenaga kerja ke depannya, akan menghadirkan inovasi, metode, dan kreasi baru untuk menjawab solusi dari permasalahan naker yang dihadapi saat ini.
“Apa yang dilakukan USAID PADU adalah suatu kegiatan strategis, mencoba memberikan pemikiran kepada kita dalam rangka menghadapi berbagai macam tantangan, terutama kesesuaian antara kompetensi yang dipersyaratkan dunia kerja,” terang Jayadi.
Jayadi juga berharap, dengan Training of Trainers (TOT) ini, dapat mendesain para pelatih agar mampu beradaptasi dengan kecenderungan kemajuan teknologi.
Para tenaga kerja yang akan dilatih pun sudah disiapkan. Jayadi menyebut, dalam waktu dekat akan bekerja sama dengan dunia kampus yang memiliki Career Center untuk melatih tenaga kerja di Sulsel di mana masih didominasi oleh lulusan SMP.
“Ini secara perlahan, dan tidak terlalu sulit mereka beradaptasi dengan tantangan yang ada,” tandas Pjs Bupati Luwu Timur ini. (uca)